Virus Corona
Anies Baswedan Pertimbangkan Lockdown, Pengelola Mal di Jakarta Keberatan: Contoh Korea Selatan
Akibat kekhawatiran virus corona, Budihardjo mengatakan para tenant di mal ingin menyesuaikan jam buka lantaran anjloknya jumlah pengunjung.
TRIBUNSOLO.COM -- Lockdown diketahui merupakan upaya dari pemerintah menghentikan aktivitas keluar dan masuk suatu wilayah.
Saat ini, isu Lockdown menjadi trending topic pasca cepatnya penyebaran virus corona di Indonesia.
Bahkan disebutkan bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sedang mempertimbangkan opsi melakukan lockdown wilayah Jakarta untuk penanggulangan virus corona.
Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah, mengatakan pihaknya tidak mengharapkan langkah Lockdown diambil pemerintah karena bisa melumpuhkan ekonomi di Jakarta.
"Ini yang tidak kami harapkan."
"Tapi sebenarnya, pencegahan corona bisa dilakukan dengan cara lain, tergantung sistem yang diterapkan pemerintah," kata Budihardjo kepada Kompas.com pada Senin (16/3/2020).
Dia mencontohkan, negara lain yang sama-sama sudah berurusan dengan virus corona, tidak lantas mengambil kebijakan lockdown.
Namun menempuh alternatif lain.
"Ada beberapa metode yang bisa dicontoh, seperti Korea Selatan."
"Dia tidak melakukan penutupan, tapi memang ada pengecekan secara ketat, di setiap sudut ada tes corona," ujar dia.
Buka lebih siang
Akibat kekhawatiran virus corona, Budihardjo mengatakan para tenant di mal ingin menyesuaikan jam buka lantaran anjloknya jumlah pengunjung.
"Kita terakhir rapat Jumat lalu, tapi belum kita putuskan di mana kita juga masih menunggu pemerintah."
"Tapi ternyata dari para tenant mal, ingin buka siang hari. Jadi kita putuskan itu," ucap Budihardjo.
Menurut dia, tidak membuka toko sejak pagi dinilai jadi solusi sementara untuk efisiensi biaya setelah mal-mal di Jakarta kondisinya sangat sepi dalam beberapa hari terakhir.