Virus Corona
Mengapa Indonesia Belum 'Lockdown' Terkait Corona? Mendagri Tito Karnavian Ungkap Alasan Pemerintah
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkapkan pertimbangan pemerintah sebelum kebijakan lockdown diterapkan di Indonesia.
TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkapkan pertimbangan pemerintah sebelum kebijakan lockdown diterapkan di Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan Tito dalam konferensi pers pada Selasa (17/3/2020).
Pertimbangan tersebut di antaranya, mulai dari pertimbangan efektivitas hingga keamanan.
• Update Kasus Covid-19 di Indonesia 17 Maret 2020: 172 Orang Positif Virus Corona
Hal itu berdasar pada Undang-undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Karantina Kesehatan.

"Mulai dari pertimbangan efektivitas kemudian tingkat epidemi sampai kepertimbangan ekonomi, sosial budaya dan keamanan," ungkap Tito, seperti dikutip Tribunnews.com dari KompasTV.
Ia mengatakan, lantaran pembatasan atau karantina kewilayahan ini menyangkut aspek ekonomi.
Maka selain Undang-undang Nomor 6 Tahun 2018, untuk pembatasan karantina wilayah dan pembatasan sosial dalam jumlah besar menjadi kewenangan pusat.
"Disamping itu kita melihat bahwa ekonomi juga berkaitan langsung dengan masalah moneter dan fiskal."
"Sesuai dengan UU Nomor 23 Tahun 2014, menjadi urusan pemerintahan absolut yang merupakan kewenangan dari pemerintah pusat dalam hal ini Bapak Presiden," ungkap Tito.
• Dampak KLB Virus Corona, Orderan Driver Ojol di Solo Terjun Bebas, Begini Kisahnya
Selain itu, Tito menegaskan, untuk pemerintah daerah yang ingin melakukan pembatasan wilayah atau karantina wilayah harus melakukan koordinasi dahulu dengan pemerintah pusat.
"Untuk karantina kewilayahan, pembatasan wilayahnya, kepala daerah untuk mengonsultasikan kepada pemerintah pusat," terang Tito.
Pemerintah daerah harus melakukan komunikasi terlebih dahulu kebijakan yang ingin diambil kepada otoritas yang telah ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam hal ini adalah Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona.
Mendagri Tito Imbau Masyarakay Tak Panik
Mendagri Tito Karnavian mengatakan, bahwa virus corona bukan penyakit yang mematikan.
"Masyarakat tidak perlu panik, virus corona bukan penyakit yang fatalitas kematiannya berbahaya, jadi jangan menjadi momok," terang Tito.
Ia menegaskan, pencegahan penularan virus corona dapat di atasi dengan memperkuat daya tahan tubuh.
"Di antaranya olahraga, terpapar sinar matahari juga bagus."
"Kemudian makan-makanan sehat, cuci tangan, kemudian (menggunakan) hand sanitizer," ungkap Tito.
Selain itu, ia juga meminta masyarakat untuk makan-makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
• Update Kasus Corona Selasa, 17 Maret 2020: 163 Negara Terdampak, 79 Ribu Lebih Pasien Sembuh
"Terutama (makanan) yang banyak mengandung vitamin C dan vitamin E serta buah-buahan," ungkapnya.
"Kemudian vitamin E itu banyak terdapat di toge, brokoli."
"Itu yang saya kira mudah didapatkan di pasar-pasar tradisional juga banyak," lanjutnya.
Ia juga akan terus memantau untuk melihat langkah-langkah lebih lanjut.
Hal tersebut bertujuan untuk mencegah penularan serta mitigasi bagi yang sudah terinfeksi Covid-19.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mendagri Tito Sebut untuk Melakukan 'Lockdown' Perlu Pertimbangan, Apa Saja?