Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Solo KLB Corona

Seorang Warga Sukoharjo yang Dijemput Petugas Medis Negatif Corona, Ternyata Alami Sesak Napas Biasa

Seorang warga Sukoharjo yang sempat membuat heboh karena mengalami gejala mirip virus Corona ternyata hanya mengalami sesak napas biasa.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Weibo/CCTV via BBC
Ilustrasi - Potongan video yang dirilis media pemerintah China, CCTV, menunjukkan Zhao Yu. Seorang perawat yang sedang hamil 9 bulan merawat pasien virus corona di rumah sakit militer Wuhan. Video tersebut tak pelak menimbulkan kemarahan publik. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Seorang warga Sukoharjo yang sempat membuat heboh karena mengalami gejala mirip virus Corona ternyata hanya mengalami sesak napas biasa.

Bermula saat ia tiba-tiba meminta untuk dijemput oleh petugas medis rumah sakit di Solo, Senin (16/3/2020).

Hingga akhirnya laporan tersebut direspons oleh petugas medis yang mendatangi pasien tersebut dengan menggunakan perlengkapan medis lengkap.

Heboh, Seorang Warga Sukoharjo Alami Gejala Mirip Corona Dijemput Petugas Medis, Begini Faktanya

Mahasiswa Farmasi UNS Solo Produksi 500 Botol Hand Sanitizer Sehari, Diklaim Berstandar WHO

Siswa Belajar di Rumah selama KLB Corona, Wali Kota Solo FX Rudy: Tidak Boleh Berkeliaran 

Menurut Kepala DKK Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, masyarakat sempat panik karena proses penjemputan oleh petugas medis dengan perlengkapan keamanan lengkap itu.

"Ada pasien yang merasakan demam, batuk, dan meminta untuk dijemput petugas medis."

"Petugas medis menjemput dengan menggunakan pakaian standar sehingga timbul kepanikan masyarakat," katanya saat dikonfirmasi, Selasa (17/3/2020).

Masjid dan Pasar di Sukoharjo Disemprot Disinfektan, Pedagang Harap Virus Corona segera Lenyap

Kapolresta Solo Imbau Masyarakat Tak Sebar Konten Hoaks saat KLB Corona

MUI Jateng: Dalam Kondisi Tertentu, Tidak Usah Salat Jumat Dulu

Namun setelah diperiksa, pasien tersebut dinyatakan negatif Covid-19.

"Allhamdulilah, penyakitnya tidak mengarah ke Corona."

"Hanya gejala sesak nafas biasa," terangnya.

Dia mengimbau kepada masyarakat agat tidak panik.

Layanan SIM Dan SKCK di Polres Sukoharjo dan Wonogiri Berjalan Normal, Pemohon Wajib Cek Suhu Tubuh

Benarkah saat Tidur Tubuh Lebih Rentan Terpapar Virus Corona? Ini Penjelasannya

RS Panti Waluyo Tiadakan Besuk Pasien Rawat Inap Sementara

Serta segera melaporkan kepada petugas medis di nomor telepon yang telah disediakan apabila menemukan anggota keluarga maupun tetangga yang menunjukan gejala mirip Covid-19.

"Masyarakat diimbau agar tetap menjaga pola hidup sehat dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta makan makanan bergizi seimbang," tandasnya.

Update Kondisi Pasien PDP Corona di Solo

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, menyebut kondisi para pasien virus Corona yang dirawat di ruang isolasi RSUD Dr Moewardi mulai membaik. 

Selain itu, jumlah pasien virus bernama ilmiah Covid-19 itu yang dirawat tidak bertambah. 

"Tidak ada update, masih tiga pasien dan kondisi sudah membaik juga," terang Rudy, Selasa (17/3/2020).

Orang nomor satu di Solo itu menyampaikan warga yang menjalani karantina mandiri tetap diperhatikan Pemerintah Kota Solo.

Adapun sejumlah logistik telah dikirimkan kepada mereka. 

"Untuk yang karantina mandiri juga tetap berjalan, dengan tanggung jawab pemerintah mengirim logistik ke warga yang melakukan karantina mandiri," imbuhnya membeberkan. 

Rudy mengklaim kondisi pasien yang mulai membaik karena respon Pemerintah Kota Solo yang tanggap dan cepat menetapkan status kejadian luar biasa virus Corona.  

"Karena kita langsung tanggap, karena kalau tidak, kita akan menjadi keteteran karena labya tetap di Jakarta sehingga butuh waktu tiga hari," jelas dia. 

"Tiga hari ini, kalau warga tersebut kita vonis belum tentu menerima," tambahnya. 

Rudy menegaskan penetapan status kejadian luar biasa bukan sekedar masalah virus Corona. 

"Kejadian luar biasa tidak haya masalah virus, tetapi juga tentang penanganannya yang luar biasa bagaiamana yang tadinya melayani masyarakat delapan jam bisa 12 sampai 24 jam," tegas dia. 

"Itu yang dimaksud kejadian luar biasa masyarakat tidak perlu panik, tidak perlu memborong bahan baku makanan, semua masih tetap buka pasar tetap berjalan baik," tandasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved