Virus Corona
Simak Perbedaan Rapid Test dengan Tes Corona yang Menggunakan Spesimen Saliva
Pembelian tersebut diungkap oleh Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga setelah pihaknya mengantongi izin dari Kemenkes.
Penggunaan metode tes masal rapi test ini pun tidak membutuhkan pemeriksaan laboratorium pada bio security 2, yang mana rapid test menjadi tes simpel yang bisa dilakukan di rumah sakit mana saja di seluruh Indonesia.
Namun, dalam penelitian terbaru, pasti ada keunggulan dan kelemahan dari suatu hal.
Rapid test ini membutuhkan reaksi dari imunoglobin pasien yang terinfeksi virus corona paling tidak seminggu setelah diketahui gejala-gejala Covid-19.
Karena jika pasien belum terinfeksi atau sudah terinfeksi selama kurang dari seminggu, kemungkinan bacaan imunoglobinya akan negatif.
Diketahui, total pasien positif virus corona hingga 19 Maret 2020 berjumlah 308 orang.
Penambahan tersebut berada di wilayah DKI Jakarta dengan 52 kasus baru, sedangkan untuk jumlah pasien sembuh ada 15 orang dan meninggal dunia 25 orang.
Yuri menekankan kembali beberapa langkah yang harus diperhatikan secara serius oleh semua pihak terhadap upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
Salah satunya adalah social distanding, menjaga pola hidup bersih dan sehat, serta rajin makan sayur dan air putih yang banyak.
(TribunnewsWiki.com/Restu)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Rapid Test dan Bedanya dengan Tes Corona Sebelumnya"