Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Virus Corona

Simak Perbedaan Rapid Test dengan Tes Corona yang Menggunakan Spesimen Saliva

Pembelian tersebut diungkap oleh Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga setelah pihaknya mengantongi izin dari Kemenkes.

Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Ilustrasi Virus Corona 

TRIBUNSOLO.COM - Kabar terbaru datang dari langkah pencegahan virus corona di Indonesia.

Baru-baru ini pemerintah kini tengah mencanangkan pembelian 500 ribu alat rapid test virus corona dari China melalui PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).

Pasien Suspect Corona Asal Solo Pernah Bantu di Acara Nikahan Warga, Padahal Masih Dikarantina

Pembelian tersebut diungkap oleh Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga setelah pihaknya mengantongi izin dari Kemenkes.

Kemudian, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga  telah menginstruksikan agar segera dilakukannya tes mahal untuk mendeteksi adanya Covid-19 di Indonesia.

Rapid test tersebut berguna untuk mendeteksi secara dini atau lebih awal seseorang yang mengalami gejala-gejala yang ditimbulkan oleh virus corona.

Juru Bicara Pemerintah, Achmad Yurianto, mengatakan kalau metode rapid test serupa dengan tes masal yang bisa memastikan status positif kepada pasien berstatus ODP dan PDP.

Mengenal Rapid Test

Prof Wei Huang, salah satu pimpinan dari peneliti di Departemen Ilmu Teknik Universitas Oxford dan Pusat Penelitian Lanjut Oxford (OSCAR), mengungkapkan kalau rapid test adalah metode tes baru yang dapat mendeteksi virus secara khusus dari pengenalan fragmen RNA dan RNA Covid-19.

Penggunaan rapid test ini memiliki pemeriksaan bawaan yang mengurangi risiko munculnya hasil tes positif atau negatif yang palsu.

Rapid test juga dikenal memiliki akurasi yang tinggi dibanding dengan tes corona sebelumnya.

Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa rapid test ini bekerja dengan cepat dan tidak memerlukan instrumen yang rumit.

Kalau sebelumnya, untuk mengetahui hasil positif atau negatif dari pasien membutuhkan waktu selama 90-120 menit bahkan sehari, rapid test ini mampu memberikan hasil hanya dalam setengah jam saja.

Yurianto juga mengungkapkan fakta-fakta rapid test yang akan digunakan di Indonesia, salah satunya adalah cara pengambilan sampel.

Nantinya, rapid test ini akan menggunakan spesimen darah yang diambil dari pasien, bukan lagi menggunakan sampel saliva.

"Karena rapid test ini menggunakan spesimen darah dan bukan tenggorokan atau kerongkongan (seperti tes corona sebelumnya). Tetapi menggunakan serum darah yang diambil dari darah (pasien)," kata Yuri, Kamis (19/3/2020).

Cegah Corona, BPCB Jateng Lakukan Penyemprotan 5 Candi di Klaten yang Biasanya Dikunjungi Wisatawan

Halaman
12
Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved