Solo KLB Corona
Jumlah ODP Tembus 2.795 Orang, Pemkot Solo Minta Warga Tak Sebar Hoaks dan Tak Keluyuran
Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) virus Corona di Kota Solo melonjak drastis menembus 2.795 orang.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) virus Corona di Kota Solo melonjak drastis menembus 2.795 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih, memaparkan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) virus Corona sudah mencapai angka tersebut, kebanyakan memiliki gejala batuk dan pilek.
• Pentingnya Social Distancing untuk Antisipasi Corona, Simak Hal yang Harus Diperhatikan
"Jumlah ODP kita sebanyak 2.795 orang itu, jadi ODP itu orang yang memiliki gejala batuk pilek, kemudian tidak ada sesak," tutur Siti, Senin (23/3/2020).
"Di Solo ini, sudah ada orang yang sakit, ini yang termasuk kita minta melakukan pembatasan diri," imbuhnya membeberkan.
Siti telah meminta puskesmas dan rumah sakit yang berada di Kota Solo untuk terus melaporkan kondisi terkini.
• Rumah Sakit di Solo Kekurangan APD, Dinkes Bakal Invetarisasi Kebutuhan Tiap Rumah Sakit
"Masing-masing puskesmas lapor dan kita telah meminta rumah sakit melaporkan," katanya.
Dinkes juga akan tetap mengecek kembali data jumlah ODP yang ada di Solo untuk menghindari over diagnosis.
"Data yang saya terima banyak banget, makanya saya akan cek, apakah ini over diagnosis atau tidak," jelas Siti.
• Update Corona Sukoharjo: 1 Pasien Dinyatakan Positif Corona, Sempat Ikut Outbound di Semarang
"Kalau tidak, ya ini yang kita awasi agar mata rantainya segera putus dan akan diberlakukan karantina mandiri, kalau mata rantai penularannya itu kita putus, lebih cepat terkendali," tambahnya.
Siti berharap masyarakat tidak menyebar info-info hoaks selama mewabahnya virus Corona karena itu bisa saja berpengaruh terhadap proses penyembuhan pasien virus Corona.
"Info yang beredar banyak hoaks, saya menyayangkan masyarakat, mereka pastinya memahami mana yang diberitahu, mana yang tidak," tutur Siti.
• 12 Kebijakan Pemkab Sukoharjo terkait KLB Corona: Tak Boleh Gelar Hajatan hingga Imbauan soal Ibadah
"Tahu, ya boleh, tapi kan kenapa harus nge-share kemana-mana, itu tidak ada manfaatnya, yang penting pasien sudah kita isolasi, mudah-mudahan masyarakat semakin sadar mana yang kita berikan dan mana yang tidak," imbuhnya.
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, menyampaikan pihaknya telah menyiapkan sanksi tegas untuk ODP yang masih nekat keluyuran selama masa karantina.
Penjemputan dan dibawa ke RSUD Dr Moewardi menjadi satu di antara banyak sanksi yang disiapkan.
• Update Corona Klaten, BPBD Gelontorkan Dana Rp 500 Juta untuk Beli APD Tenaga Medis yang Langka
"Kalau nekat ada sanksi tegas, langsung diisolasi di rumah sakit sekalian daripada keluyuran," tandasnya.
(*)