Ibunda Jokowi Meninggal Dunia
Pertanyaan Ibunda Jokowi Sebelum Meninggal Dunia : Sudahkah Saatnya Sholat Ashar
Ibunda Presiden Joko Widodo Sudjiatmi Notomiharjo sempat menanyakan waktu salat Ashar sebelum meninggal.
Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Aji Bramastra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengatakan, ada cerita dari keluarga saat Almarhum selesai melaksanakan salat Dzuhur.
Menurut Khofifah, Ibunda Presiden Joko Widodo Sudjiatmi Notomiharjo sempat menanyakan waktu salat Ashar sebelum meninggal.
• Penggali Kubur yang Layani Keluarga Presiden Jokowi Ternyata Tak Pernah Minta Upah, Begini Alasannya
• Khofifah Ungkap 2 Wasiat Ibunda Jokowi Sudjiatmi Notomiharjo, Minta Sisa Rejeki Diserahkan Masjid
Khofifah mengatakan, Sudjiatmi, di masa-masa terakhirnya, terlihat hanya mengingat-ngat salat saja.
"Waktu itu, selesai salat Dzuhur, beliau sempat tanyakan salat Ashar," papar Khofifah usai melayat di kediaman Sumber, Banjarsari, Kamis (26/3/2020).

Tak ada tanda-tanda fisik Sudjiatmi melemah.
Keluarga masih sempat berbincang dan bercengkrama, bahkan berfoto bersama sebelum Ibunda Presiden Joko Widodo Sudjiatmi Notomiharjo meninggal.
Khofifah mengatakan, saat melayat dalam rumah duka keluarga membaca surah Yasin.
Dia bercerita bertemu putri atau saudara dari Presiden Joko Widodo dan menanyakan wasiat dari almarhum.
Pada wasiat pertama almarhum adalah meminta anak - anaknya tetap menjaga hubungan baik dengan teman almarhumah.
Kedua, almarhum meminta sisa rejeki yang dia miliki untuk di wakafkan Masjid.
Selama hidup, Khofifah mengenal Ibunda Presiden Joko Widodo sebagai sosok yang taat beragama.
Almarhum tidak pernah meninggalkan salat dan selalu hadir dalam pengajian warga.
Pagi ini pukul 08.12 WIB terlihat Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa datang masuk dalam kediaman.
Suripto Penggali Kubur Langganan
Suripto menjadi penggali kubur yang mendapat amanah keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kini, dia bertugas menggali pusara ibunda Jokowi Sudjiatmi Notomihardjo atau akrab disapa Eyang Noto.
Eyang Noto yang meninggal dunia pada Rabu (25/3/2020) pukul 16.45 WIB di RST Slamet Riyadi Solo karena penyakit kanker akan dikebumikan di makam keluarga Mundu, Selokaton, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jateng hari ini pukul 13.00 WIB.
Suripto telah menjalani profesi sebagai penggali kubur sejak tahun 2013.

• Kisah Penggali Kubur Makam Ibunda Jokowi Sudjiatmi di Karanganyar, Suripto : Tanahnya Mudah Digali
"Saya sudah melakoni profesi itu selama tujuh tahun," ujar Suripto kepada TribunSolo.com, Kamis (26/3/2020).
"Untuk proses penggalian pusara keluarga Pak Jokowi yang tanggung jawab menggali dari awal itu saya," imbuhnya membeberkan.
Suripto mengaku sudah menggali pusara untuk keluarga Presiden Jokowi sejak pemakaman nenek orang nomor satu di Indonesia itu.
"Mulai dari nenek, bapak, dan adik iparnya Pak Jokowi, terus ini saya diberi amanah lagi," akunya.
Pria paruh baya itu melakukannya tanpa pamrih dan dibatu tujuh rekannya saat menggali pusara Eyang Noto.
"Saya melakukannya tanpa pamrih, sebagai bentuk gotong royong warga sekitar sini," ungkap dia.
• Khofifah Ungkap 2 Wasiat Ibunda Jokowi Sudjiatmi Notomiharjo, Minta Sisa Rejeki Diserahkan Masjid
Lebih lanjut dia menjelaskan, jika yang dimaksud tampa pamrih yakni tidak meminta bayaran sedikitpun.
"Kalau ada bayaran saya pasti protes, itu tidak boleh ada," jelas dia.
"Takutnya akan membudaya dan rasa sosialnya menghilang," tuturnya menekankan.
Tanah Makam Mudah Digali
Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, proses penggalian liang lahat sudah dilakukan sejak Rabu (25/3/2020) pukul 19.30 WIB.
Rencananya, Sudjiatmi atau akrab disapa Eyang Noto akan dikembumikan di pemakaman keluarga Mundu, Selokaton, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jateng pukul 13.00 WIB.
• Update dari Lokasi Makam Ibunda Jokowi Sudjiatmi, Begini Kondisi Secara Detail di Mundu Karanganyar
Siapakah orang beruntung yang dipercaya menggali kubur ibunda orang nomor satu di Indonesia itu?
Ya, ada nama Suripto warga setempat yang tidak jauh dari lokasi pemakaman.
Penggali kubur itu menyampaikan proses penggalian dan persiapakan berbagai tidak memerlukan waktu banyak.
"Tanahnya mudah digali," ungkapnya kepada TribunSolo.com.
Tidak hanya dirinya, tetapi ada beberapa orang yang ikut membantu penggalian.
Agar kuat menurut dia, dinding liang lahat dilakukan penguatan.
"Kami buat bekisting terus melakukan pengecoran," imbuhnya membeberkan.
Suripto mengungkapkan dirinya baru mendapat kabar meninggalnya nenek Gibran Rakabuming Raka itu sekira pukul 18.00 WIB.
Itu didapatkannya langsung dari kepala dusun setempat.
"Saya dapat kabarnya dari pak Kadus, dapatnya saat adzan Maghrib," ungkap dia.

Dia pun diminta untuk segera mengumpulkan tenaga penggali yang siap membantu proses penggalian makam.
Sebanyak delapan orang penggali kubur berhasil dikumpulkannya.
• Ini Pesan Terakhir Sudjiatmi pada Pemilik Ponpes Singo Ludiro yang Jadi Guru Ngaji Keluarga Jokowi
"Saya diminta untuk siap-siap mengumpulkan teman-teman, sebanyak delapan orang saya siapkan," terang dia.
Bahkan pria paruh baya itu mengaku jika selama ini penggalian liang lahat di pemakaman keluarga Presiden Jokowi adalah dirinya.
"Yang tanggung jawab menggali dari awal itu saya, sudah hampir tujuh tahun melakoninya," akunya.
"Ya keluarga besar Pak Jokowi," tandas dia membeberkan.
Bupati Karanganyar Benarkan Makam Keluarga
Dari informasi terakhir yang didapatkan TribunSolo.com, jadwal pemakaman pada pukul 13.00 WIB.
Bahkan pagi hari pukul 09.00 WIB, kondisi di pemakaman keluarga orang nomor satu di Indonesia itu sudah siap.
Tampak liang lahat yang sudah digali, nisan, tenda dan kursi keluarga hingga pelayat sudah disiapkan dengan warga merah putih.
Untuk masuk ke pemakaman tersebut, pelayat harus masuk perkampungan terlebih dahulu.

Bahkan kondisinya cukup sederhana, di dekat area persawahan milik warga sekitar.
• UPDATE Pemakaman Ibunda Jokowi Sudjiatmi, Gubernur Jatim Khofifah Melayat ke Solo & Pakai Masker
Tidak lupa antisipasi Corona, ada protokoler kesehatan, tempat cuci tangan dan peyemprotan disinfektan di kawasan makam.
Bupati Karanganyar, Juliyatmono mengatakan jika peristirahatan terakhir Sudjiatmi tersebut merupakan pemakaman keluarga besar Presiden Jokowi.
"Pemakaman keluarga beliau (Pak Jokowi)," kata dia kepada TribunSolo.com.
"Nanti saya ke sana," akunya.
Jokowi Konferensi Pers
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar konferensi pers terkait penyebab meninggal dunia ibundanya Sudjiatmi Notomihardjo, Rabu (25/3/2020).
Konferensi pers digelar pukul 19.30 WIB setelah Jokowi bersama jenazah ibundanya sampai di rumah duka di Jalan Pleret Raya, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng).
• 8 FAKTA Meninggalnya Ibunda Jokowi Sudjiatmi di Solo, Idap Kanker 4 Tahun hingga Dimakamkan Hari Ini
Jokowi didampingi putranya, Gibran Rakabuming Raka dan kerabat lainnya berdiri di depan pintu rumah.
Adapun Jokowi mengawali sambutan dengan istirja' Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un.
"Sore pada jam 16.45 WIB bahwa telah berpulang menghadap Allh SWT bunda kami Bu Sudjiatmi Notomihardjo," ungkap Jokowi mengawai konferensi pers.
"Ibu sudah 4 tahun menderrita sakit kanker dan sudah berobat, berusaha, berikhtiar dan berdoa," aku dia membeberkan.
Dia menerangkan, jika ibundanya telah mendapat perawatan pertama di RPAD Gatot Subroto Jakarta.
"Tapi Allah menghendaki lain," jelasnya. (*)
Ibunda Jokowi Meninggal Dunia
Pemakaman Ibunda Jokowi
Sudjiatmi Notomiharjo
Khofifah Indar Parawansa
Foto-foto Suasana Tahlilan Ibunda Presiden Jokowi di Solo: Tamu Pakai Masker hingga Kursi Berjarak |
![]() |
---|
Pulang ke Solo, Jokowi Ikuti Tahlilan untuk Almarhumah Ibunda, Tamu yang Hadir Terbatas |
![]() |
---|
5 Fakta Menarik Penggali Kubur & Makam Sederhana Ibunda Presiden Jokowi di Perbatasan Karanganyar |
![]() |
---|
Bupati Karanganyar Berniat Bangun Taman di Sekitar Makam Ibunda Jokowi |
![]() |
---|
Bupati Karanganyar Sebut Almarhumah Ibunda Jokowi Sosok Bersahaja dan Ramah |
![]() |
---|