Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Info Kesehatan

Mengenal Perbedaan Gejala Corona dan DBD agar Tak Salah Diagnosis

Baik DBD maupun Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus. Sehingga, gejala awal yang terjadi memang bisa saja mirip,

Editor: Reza Dwi Wijayanti
(Wavebreakmedia Ltd)
Ilustrasi demam 

TRIBUNSOLO.COM - Sebagai virus yang baru berusia beberapa bulan, masih banyak sifat dari SARS-COV-2 (penyebab Covid-19) yang belum diketahui.

Hal ini membuat gejala penyakit ini sering kali dianggap sebagai gejala penyakit lain yang lebih familiar, salah satunya demam berdarah dengue (DBD). Tidak banyak yang tahu, perbedaan DBD dan corona sebenarnya tipis.

Baik DBD maupun Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus. Sehingga, gejala awal yang terjadi memang bisa saja mirip, seperti demam, nyeri otot, dan badan terasa lemas.

Menurut laporan yang diterbitkan di Singapura, ada dua contoh kasus yang menggambarkan kesalahan diagnosis Covid-19 menjadi demam berdarah dengue.

Di Indonesia, seorang artis ibu kota yang positif terinfeksi Covid-19 pun sebelumnya menerima perawatan di rumah sakit dengan diagnosis awal demam berdarah.

Mengapa DBD dan corona dianggap mirip?

Infeksi virus DBD dan corona sulit untuk dibedakan karena keduanya memiliki ciri klinis serta laboratoris yang mirip. Sebagai contoh, seorang pasien di Singapura datang dengan mengalami gejala yang mirip dengan gejala DBD, seperti:

  • Demam
  • Batuk
  • Nilai trombositnya rendah
  • Nilai leukositnya rendah

Ia tidak memiliki riwayat bepergian ke luar negeri serta tidak merasa pernah berkontak dengan orang yang positif Covid-19.

Lalu, pemeriksaan rontgen pun menunjukkan hasil baik. Setelah itu, dokter memeriksanya dengan melakukan rapid test untuk DBD dan hasilnya positif.

Akhirnya, dokter memutuskan untuk mendiagnosis kondisinya sebagai DBD.

Namun, setelah beberapa hari menjalani perawatan, pasien tak kunjung membaik dan malah mengalami gejala tambahan, yaitu sesak napas.

Setelah melakukan pemeriksaan rontgen paru ulangan, dokter memutuskan untuk menjalankan pemeriksaan swab pada pasien. Hasilnya, ternyata pasien positif Covid-19.

Laporan tidak jauh berbeda juga terjadi pada pasien kedua di Singapura. Bedanya, gejala yang ia alami juga ditambah dengan lemas, nyeri otot, dan diare.

Karena kondisinya yang tak kunjung membaik setelah dirawat akibat DBD, maka dokter memutuskan untuk melakukan pemeriksaan tambahan, termasuk swab untuk corona dan ternyata, hasilnya pun positif Covid-19.

Cerita di Balik Video Viral Driver Ojol Terkapar di Atas Motor, Ternyata Begini Fakta Sebenarnya

Tips Jaga Diri di Tengah Wabah Corona bagi Pekerja yang Tak Bisa Work From Home

Berlangsung 10 Menit, Hujan Abu Erupsi Merapi Sempat Turun Deras di Sebagian Wilayah Magelang

Kesalahan diagnosis kedua pasien ini, disebut dalam laporan tersebut adalah karena hasil false positif atau positif palsu saat dilakukan rapid test DBD.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved