Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Virus Corona

Kabar Baik, IDI Solo Pastikan Belum Ada Dokter & Perawat di Wilayahnya yang Positif Covid-19

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kota Solo memastikan belum ada dokter, perawat, dan tenaga medis di Kota Solo yang berstatus positif Covid-19.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Ryantono Puji
Ilustrasi : Ruang isolasi jika ada pasien virus corona di RSUD dr Moewardi Solo, Senin (27/1/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kota Solo memastikan belum ada dokter, perawat, dan tenaga medis di Kota Solo yang berstatus positif Covid-19.

Meski, beberapa dari mereka sempat berstatus orang dalam pemantauan (ODP).

Ketua IDI Cabang Solo, dr Adji Suwardono menyampaikan status tersebut diberikan lantaran mereka sempat memberikan layanan kesehatan dengan pasien positif Covid-19 yang meninggal pertama kali.

Curhatan IDI Solo soal APD Langka & Harganya Setinggi Langit Ketika Dibutuhkan untuk Tangani Corona

Seperti diketahui, pasien tersebut meninggal pada 11 Maret 2020 dan memiliki riwayat mengikuti seminar di Bogor, Jawa Barat.

"Tidak ada yang positif, alhamdulillah di Kota Solo temen yang memberikan layanan isolasi di RSUD Dr Moewardi sebatas ODP dan setelah dicek sampai saat ini tidak ada yang sampai jadi positif," tutur Adji kepada TribunSolo.com, Minggu (29/3/2020).

"Kemarin contohnya pasien kasus 1, teman sejawat memberikan layanan kepada pasien positif Covid-19 yang meninggal," jelasnya.

8 Hal yang Perlu Diperhatikan Agar Belanja di Supermarket Aman Ketika Wabah Virus Corona

"Itu dia langsung melakukan isolasi sendiri di kos/di rumah selama 14 hari, setelah dinyatakan negatif Covid-19 baru kembali bekerja," imbuhnya membeberkan.

Adji menilai strategi yang diterapkan tim penanganan pasien virus Corona RSUD Dr Moewardi Solo efektif.

"Pemilihan dan strategi yang diterapkan sudah tepat, siapa yang menjadi garda terdepan memang harus dirolling, jangan sampai kelelahan," jelas dia.

"Ada shift, awal-awal proses screeningnya selama 24 jam, sekarang sudah tidak," tambahnya.

Daftar Kampung di Sukoharjo yang Melakukan Lockdown Lokal, Sejumlah Akses Jalan Pun Ditutup Warga

Apalagi, aplikasi peduli lindungi yang diluncurkan pemerintah guna melacak penyebaran Covid-19 sudah bisa digunakan.

"Aplikasi peduli lindungi dari pemerintah untuk screening awal sangat membantu, jadi tidak semua ke rumah sakit atau ke klinik," ucap Adji.

Adji berharap dokter, perawat, dan tenaga medis yang bertugas menangani pasien Covid-19 tidak ada yang positif.

Pasalnya di daerah lain sebelumnya mengalami nasib berbeda, sehingga ada yang terserang virus tersebut.

"Semoga tidak ada, jangan sampai ODP terus menjadi PDP terus suspect kemudian positif," harapnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved