Solo KLB Corona
Nestapa Warga Klaten dan Sukoharjo, Di Tengah Wabah Corona Masih Harus Hadapi Banjir
di tengah keterbatasan Wabah Virus Corona, beberapa warga Solo Raya masih harus mendapat cobaan berat lainnya, yakni banjir
Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Aji Bramastra
TRIBUNSOLO.COM - Wabah Virus Corona membuat segala hal serba terbatas.
Tapi, di tengah keterbatasan itu, beberapa warga Solo Raya masih harus mendapat cobaan berat lainnya, yakni banjir, saat hujan deras mengguyur Selasa (3/1/2020) kemarin.
• Hanya Beberapa Jam Setelah Jokowi Umumkan Listrik Gratis, Begini Pengumuman di Situs Resmi PLN
• Banjir Ditengah Pandemi Corona, Di Sukoharjo Penanganan Tetap Memperhatikan Social Distancing
Dua daerah yang diterjang banjir adalah Kecamatan Karangdowo Klaten, dan Nguter Sukoharjo.
Hujan deras yang terjadi di Kabupaten Klaten selama beberapa jam, membuat Kecamatan Karangdowo di kepung banjir.
Hujan deras terjadi sejak pukul 16.00 WIB hingga 18.00 WIB, Selasa (31/3/2020).
Menurut informasi yang dihimpun TribunSolo.com, banjir terjadi lantaran Sungai Dengkeng serta anak suangai lainnya meluap.
Camat Karangdowo, Tomisila, membenarkan beberapa desa di wilayahnya sempat terendam akibat luapan sungai dengkeng, terparah di Desa Kupang.
"Ketinggian air di daerah tersebut sampai 60 centimeter, belum ada evakuasi keluar desa, hanya di rumah tetangganya," kata Camat Karangdowo.
Dia juga menghimbau kepada setiap Kepala Desa (Kades) dan warganya untuk selalu waspada.
"Saya juga sudah menghimbau kepada (Kades) untuk memantau situasi dan kondisi terkini, serta meningkatkan kewaspadaan", tambah Tomi.
Di Kecamatan Karangdowo, banjir terjadi di Dukuh Karangwungu, Dukuh Wonolelo dan Grembyang di Desa Kupang, serta Dukuh Sentono dan Plumbon di Desa Sentono.
Ketua Muhammadiyah Disaster Managemen Center (MDMC) Karangdowo, Husni Tamrin mengatakan wilayah Desa Ngolondono juga terendam banjir.
"Desa Ngolodono yang terendam yakni dukuh Kahuman, " kata Husni Tamrin.
Saat ini, relawan dari MDMC Karangdowo dan Sar Daerah masih dilokasi untuk memantau perkembangan dan bersiaga jika ada warga yang harus dievakuasi.
"Sejauh ini belum ada perintah untuk melakukan evakuasi."
"Tapi ada satu orang usia tua yang kita evakuasi di Dukuh Guguran, Desa Kupang," jelas Husni.
Banjir juga terjadi di sejumlah tempat, seperti di Desa Troketon, Kecamatan Pedan. Juwiring dan Wonosari.
Desa Sawahan Kecamatan Juwiring, dan Desa Bener Kecamatan Wonosari.
Nguter Banjir
Selain di Klaten, sebanyak 4 Desa di Kecamatan Sukoharjo terdampak banjir pada Selasa (31/3/2020) malam.
Hal tersebut dikarenakan hujan deras yang terjadi selama beberapa jam di Kecamatan Sukoharjo.
Menurut Plt Camat Sukoharjo Havid Danang, akibatnya ada empat Desa yang terdampak banjir di Kecamatan Sukoharjo, yaitu di Kelurahan Joho, Gayam, Jetis, dan Mandan.
Havid mengatakan, air mulai menggenangi sejulah jalan mulai pukul 17.00 WIB kemarin.
Karena cuaca hujan deras turun dalam intensitas yang cukup lama, airpun semakin tinggi pada malam harinya.
"Kita (Kecamatan Sukoharjo) dapat kiriman air dari Bendosari," kata Havid Danang dihubungi Rabu (1/4/2020).
Ada sekitar Ratusan KK yang terdampak banjir ini dan selebihnya membanjiri kawasan persawahan di Kecamatan tersebut.
Semalam dirinya bercerita turun langsung ke lapangan dan mengecek kondisi warganya.
Tidak ada warga yang mengungsi akibat bencana banjir ini namun warga terpantau menaikkan perabotan rumah mereka.
Menurut dia, saat ini harus ada normalisasi sungai agar bencana Banjir dapat ditekan potensinya.
"Kita tetap pantau lokasi dan kemarin malam warga diimbau tetap tenang," papar Havid.
Selain itu, hujan deras tersebut juga mengakibatkan banjir di sejumlah desa di Kecamatan Nguter dan Grogol. (*)