Solo KLB Corona
Pemkot Solo Tak Mungkin Ambil Opsi Lockdown saat Pandemi Corona, Ini Alasannya
Peluang opsi lockdown diberlakukan di Kota Solo tampaknya mulai menipis di tengah masih mewabahnya virus Corona.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Peluang opsi lockdown diberlakukan di Kota Solo tampaknya mulai menipis di tengah masih mewabahnya virus Corona.
Pasalnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo memandang opsi tersebut terlalu riskan bila diterapkan di wilayahnya.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Pencegahan Covid-19 Kota Solo, Ahyani menyampaikan opsi karantina wilayah di sejumlah titik masih mungkin diterapkan dibandingkan lockdown.
• Aksi Pengusaha Catering di Solo Bagi Sembako ke Tukang Becak-Tukang Sol Sepatu yang Sepi Orderan
"Kalau di Kota Solo karantina wilayah di tempat-tempat tertentu itu mungkin atas inisiatif masyarakat sendiri, terutama di perumahan-perumahan atau klaster," jelas Ahyani, Rabu (1/4/2020).
Ahyani menerangkan Kota Solo masih bergantung bantuan dari kota sekitarnya untuk memenuhi sejumlah kebutuhan masyarakat.
• KLB Corona, Pemkab Klaten Siapkan Anggaran Rp 10 Miliar
Itu membuat opsi lockdown cukup sulit dilakukan saat pandemi Corona seperti sekarang ini.
"Tapi secara umum di Kota Solo sedikit kesulitan, Kota Solo tidak bisa mandiri, tidak bisa berdiri sendiri, kita tetap butuh dukungan dari luar, karena sumber makanan kita didapat dari luar," terang dia.
"Lockdown sama sekali tidak mungkin, karena kehidupan sehari-hari kita masih membutuhkan masyarakat sekitar kita," imbuhnya membeberkan.
• Seberapa Ampuhkah Masker Kain Cegah Penularan Covid-19? Begini Penjelasannya
Selain itu, banyak ruas jalan di Kota Solo sangat strategis dilalui masyarakat luar.
"Kita pintu masuknya banyak sekali, akses wilayah di kampung-kampung juga terkoneksi dengan luar," kata Ahyani.
"Kita lockdown mau hidup dari mana, karena sumber bahan makanan kita dari luar," pungkasnya. (*)