Virus Corona
Abaikan Lockdown, Warga Inggris Penuhi Taman untuk Nikmati Matahari di Tengah Pandemi Corona
Menteri Kabinet Michael Gove kembali menekankan pentingnya mematuhi aturan setelah data harian menunjukkan 708 orang meninggal.
TRIBUNSOLO.COM - Sejumlah warga Inggris dilaporkan memenuhi taman untuk menikmati sinar matahari, terjadi di tengah lockdown virus corona.
Perdana Menteri Boris Johnson serta Menteri Kesehatan Matt Hancock telah menyerukan kepada masyarakat agar tetap tinggal di rumah.
Tetapi sejumlah gambar yang diambil di taman dan pantai seantero Inggris menunjukkan warga tak bisa menaklukkan godaan agar tak keluar.
Apalagi, badan prakiraan cuaca setempat menyatakan suhu lebih hangat, yakni 18 derajat Celsius, akan terjadi pada Minggu (5/4/2020).
• Tegas, Kampung Siaga Covid-19 di Tawangmangu, Tamu Wajib Lapor dan Sertakan Surat Kesehatan
• 6 Tips dari Andrea Dian Agar Tak Panik Hadapi Pandemi Corona
Dilansir Sky News Sabtu (4/4/2020), kebanyakan warga memang menjaga jarak dari yang lain. Tapi, mereka mengabaikan aturan lockdown virus corona.
Pemerintah telah menetapkan mereka yang bisa meninggalkan rumah adalah membeli kebutuhan pokok, berobat, atau tak bisa bekerja dari rumah.
"Ini bukanlah imbauan. Ini adalah perintah," tegas Hancock. Meski begitu, publik masih memenuhi Regents Park, London Fields, maupun Battersea Park.
Brockwell Park menyatakan, mereka akan menutup diri pada Minggu setelah melihat begitu banyaknya publik yang mencemooh aturan karantina.
"Meski sudah ada instruksi, 3.000 orang lebih dari 3.000 orang datang ke sini. Mereka kebanyakan berjemur dalam kelompok besar. Tak bisa diterima," kata pengelola taman.
Adapun otoritas lokal menerangkan, mereka harus mengambil langkah tegas. Sebab, masyarakat Inggris tidak mematuhi perintah lockdown.
"Kami melakukan ini demi kebaikan bersama. Segelintir orang nyatanya tidak melaksanakan panduan. Jadi, maaf, kami harus tegas," jelas pemerintah.
Menteri Kabinet Michael Gove kembali menekankan pentingnya mematuhi aturan setelah data harian menunjukkan 708 orang meninggal.
Total, Negeri "Ratu Elizabeth" mengumumkan 4.313 orang meninggal karena Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona.
Gove menyesalkan masih ada yang membangkang perintah tersebut, terutama dari kalangan generasi muda yang mungkin merasa bisa bertahan dari wabah.
Padahal, saat ini di Inggris dua korban meninggal pada pekan ini berada di usia yang masih sangat belia, yakni lima dan 13 tahun.
• Penjelasan Ustaz Abdul Somad soal Hukum Bayar Utang Puasa atau Qadha Ramadhan Setelah Nisfu Syaban
• Sinopsis & Trailer Film A Hard Day: Tayang 5 April 2020 Pukul 17.30 WIB, di Trans 7