15 Tahun Lalu Ditolak Penerbit karena Tak Masuk Akal, Novel Soal Pandemi Global Ini Kini Dirilis
Banyak negara di dunia mencari solusi paling tepat untuk menyelamatkan warganya di tengah wabah ini.
TRIBUNSOLO.COM - Pandemi virus corona di berbagai negara hingga kini masih terjadi.
Banyak negara di dunia mencari solusi paling tepat untuk menyelamatkan warganya di tengah wabah ini.
• Penampakan Karantina OPD Dalem Joyokusuman Mirip di Natuna, Kasur Dipasang Juga Disiapkan Psikolog
• Seperti Ini Masker Kain 3 Lapis yang Disebut Pemerintah Ampuh Cegah Virus, Simak Pembuatannya
Seperti salah satu upayanya adalah dengan menerapkan kebijakan lockdown di suatu negara.
Namun ternyata pada 15 tahun lalu, penulis Skotlandia, Peter May (68) juga pernah menulis sebuah buku berjudul "Lockdown".
Novel yang selesai dibuat pada 2005 itu bercerita tentang pandemi global.
Kala itu, novel tersebut pernah ditolak oleh penerbit karena dianggap terlalu tidak masuk akal.
Kini, "Lockdown" tampak begitu relevan.
Nyatanya, virus Corona telah menjadi pandemi global.
Karya May akhirnya dirilis pada Kamis (2/4/2020) lalu.
Novel thriller itu mengambil latar di London.
Diceritakan, London menjadi pusat pandemi global yang memaksa pemerintah untuk menerapkan lockdown.
Kisah ini tidak sepenuhnya berdasarkan pada imajinasi May.
Sang penulis menggunakan dokumen-dokumen kesiapan Inggris dan Amerika Serikat terhadap pandemi dari tahun 2002.

• Maria Ozawa Beri Pesan Khusus Masyarakat Indonesia Hadapi Corona, Mbah Mijan Beri Komentar Kocak
Riset dilakukan untuk membuat karyanya serealistis mungkin.
"Pada saat saya menulis buku itu, para ilmuwan memperkirakan bahwa flu burung akan menjadi pandemi utama dunia berikutnya," kata May, dilansir CNN.