Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Solo KLB Corona

Jumlah ODP & PDP Terus Meningkat, Sukoharjo Kekurangan Dokter Spesialis Paru

Kabupaten Sukoharjo kekurangan dokter spesialis paru saat pandemi Corona belum mereda.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Adi Surya Samodra
(CHINA DAILY/ASIA NEWS NETWORK via The Straits Times)
FOTO ILUSTRASI : Dokter dari Rumah Sakit Nomor 6 Harbin, China, menggendong bayi yang lahir secara caesar dari ibu yang positif terkena virus corona. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri

TRIBUNSO.COM, SUKOHARJO – Update jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Sukoharjo hingga Senin (6/4/2020) terus mengalami peningkatan.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo,Yunia Wahdiyati jumlah kasus ODP hingga hari ini mencapai 369 orang.

Angka tersebut terus meningkat dibandingkan hari sebelumnya, meskipun diiringi dengan peningkatan jumlah pasien sembuh.

Dari 369 tersebut, ODP yang dinyatakan sembuh ada 80 orang, yang masih menjalani isolasi mandiri sebanyak 285 orang, dan rawat inap 4 orang.

Sementara total PDP ada 26 orang, dengan rincian 11 sembuh, 12 dirawat, dan tiga orang meninggal.

“Rincian pasien PDP yang meninggal berada di Kecamatan Mojolaban sebanyak 2 orang, dan Kecamatan Sukoharjo 1 orang,” katanya saat dihubungi TribunSolo.com.

Momen Kocak Ari Lasso Berbincang dengan Kembarannya : Loh Sama Jidat Kami Lebarnya

Gubernur Gorontalo Sumbangkan Gajinya Sampai Tahun 2022 Pada Warga yang Terdampak Corona

Sebanyak 3 orang meninggal dengan hasil tes negatif dan sisanya masih menjalani perawatan serta menunggu hasil tes. 

Sedangkan, positif Covid-19 masih sama dengan minggu kemarin, 1 meninggal dunia dan 1 masih dirawat.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo terus berupaya memutus mata rantai penyebaran virus Corona di wilayahnya karena fasilitas medis masih terbatas.

“Ruang isolasi yang kita siapkan hanya 33 ruangan yang tersebar di sejumlah rumah sakit,” kata Yunia.

“Dan saat ini sudah merawat 25 orang pasien,” jelasnya.

Selain itu, jumlah dokter spesialis paru yang hanya ada 13 orang saja.

“Kalau kita lihat, jumlah dokter spesialis paru-paru kita ada 13 itupun tersebar di sekian rumah sakit dan mereka tidak semua full timer di sana.”

“Mereka mungkin juga ada jam praktik lain di Solo atau di kota-kota lain, melihat itu saja gambaran kasarnya sudah kurang,” jelasnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved