Solo KLB Corona
Begini Situasi dan Kondisi Psikologis Pasien yang Dirawat di Ruang Isolasi RS Rujukan Covid-19 Solo
Dokter Melati membagikan kisah tentang pasien yang terus bertanya selama dirawatnya di ruang isolasi rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Solo.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Dokter Melati, bukan nama sebenarnya membagikan kisah tentang pasien yang terus bertanya selama dirawatnya di ruang isolasi rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Solo.
Hasil swab tenggorokan terus ditanyakan ketika dokter cantik berumur 27 tahun mengecek kesehatannya.
"Nunggu hasil swabnya setiap masuk di situ ditanya hasilnya bagaimana, sudah keluar atau belum, setiap hari ditanya," kata dia kepada TribunSolo.com, Kamis (9/4/2020).
"Saat dibilang belum keluar, mungkin tidak percaya, kok lama sekali, tapi kenyataannya seperti itu, hasilnya lama keluarnya," imbuhnya membeberkan.
• Kisah Dokter Tangani Pasien Corona di Solo, Tak Hanya Bersenjata APD, Doa Pun Tak Pernah Putus
Pasien merasa khawatir apalagi ia dirawat bersama teman-temannya dalam satu perkumpulan.
Ditambah lagi, status mereka saat itu masih menunggu hasil swab yang membutuhkan waktu 5 sampai 7 hari.
"Khawatir juga, teman-teman di satu perkumpulan seperti itu, semua batuk/pilek, semua masuk rumah sakit," tutur dia.
"Saat ditanya itu, teman-teman bapak itu positif apa tidak, dia juga tidak tahu beberapa masuk, beberapa dipulangkan."
"Di musim Covid-19 di suatu perkumpulan pada kena, pikirnya Covid, semua khawatir, juga takut," tambahnya.
Mereka juga terus memikirkan sanak keluarga yang mereka tinggalkan di rumah yang mungkin sempat berkontak.
"Ada istirinya / anaknya kontak juga, keluarganya kondisinya bagaimana, khawatir juga pasien itu," kata dia.
• Ketika Wakapolda Jateng Blusukan, Salurkan Bantuan Untuk Masyarakat Solo Terdampak Corona
Melati berharap laboratorium pengecekan swab tenggorokan bisa lebih diperbanyak dan hasilnya lebih cepat.
"Semoga laboratorium bisa lebih banyak lagi," kata dia.
"Bisa lebih cepat keluarnya hasil sampel yang di kirim, laboratoriun satu harinya ada batas berapa sampel, mislanya dibuka lebih banyak, bisa lebih banyak yang terdeteksi, dan penanganannya lebih cepat," tandasnya.
• Viral Detik-detik Pencuri Motor di Nayu Solo, Pelaku Diduga Eks Napi yang Baru Bebas karena Corona