Solo KLB Corona
Rp 110 Miliar Demi Tangani Corona, Tahun Ini Wonogiri Tak Ada Proyek Infrastruktur, Begini Alasannya
Anggaran yang digelontorkan Pemkab Wonogiri untuk penanganan Covid-19 cukup fantastis.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Anggaran yang digelontorkan Pemkab Wonogiri untuk penanganan Covid-19 cukup fantastis.
Tak tanggung-tanggung, jumlahnya Rp 110 milar yang diambilkan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Insentif Daerah (DID).
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Wonogiri, Joko Sutopo mengatakan, menurut Perpu nomor 1 tahun 2020, seluruh kegiatan daerah ditarik untuk penanganan Covid-19.
• Imbau Tak Bagi Masker di Tempat Umum, Bupati Wonogiri Jekek : Populer Tapi Jadi PDP, Ya Klenger Dong
"Covid-19 ini butuh penanganan khusus, jadi ada kebijakan khusus, sehingga seluruh perencanaan program kegiatan yang akan kita laksanakan ditahun 2020 praktis tidak bisa kita selenggarakan," katanya di PSPD Wonogiri, Kamis (9/4/2020).
Hal itu yang mendasari Pemkab Wonogiri sudah bisa mengalokasikan anggaran mencapai Rp 110 milar untuk recovery dampak Corona.
Penanganan virus Corona ini, kata Joko, butuh energi khusus, dan membutuhkan sinergitas untuk menyiapkan kesiapsiagaan sehingga terpaksa Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) daerah tahun 2019 untuk 2020 terganggu.
"Resiko terburuk, tahun ini tidak ada pembangunan insfratruktur dan program, semua kita tarik ke dana tak terduga," jelasnya.
• Jumlah Pemudik Menurun, Petugas Medis di Terminal Induk Wonogiri Ditarik
Dia menjelaskan, program yang belum terselenggara di tahun 2020, akan diakselerasikan dengan kemampuan anggaran daerah.
"Nanti akan kita lanjutkan untuk pembangunan yang berkesinambungan," jelas dia.
• Susah Sinyal, Puluhan Siswa Asal Sendang Wonogiri Rela Tempuh Jarak 3 KM Demi Belajar Online
"Tidak bisa donk, program di tahun 2020 belum terlaksana, kita ajukan program baru untuk 2021, nanti amanat dari institusi tidak terpenuhi," terangnya.
Pria yang akrab disapa Jekek ini mengatakan, adanya dampak corona ini sangat berimbas pada perekonomian.
Sehingga target Pemkab Wonogiri untuk menekan angka kemiskinan menjadi terganggu.
Dia menambahkan, saat ini Kabupaten Wonogiri berada diperingkat lima se-Solo Raya dalam angka jumlah kemiskinan, di bawah Solo, Sukoharjo, Boyolai, dan Karanganyar.
"Jika tidak ada covid-19 ini, saya yakin angka kemiskinan kita di angka 9 persen bisa terpenuhi," tandasnya. (*)