Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Solo KLB Corona

Susah Sinyal, Puluhan Siswa Asal Sendang Wonogiri Rela Tempuh Jarak 3 KM Demi Belajar Online

Puluhan siswa dari SD, SMP, SMA, kejar paket C, dan Mahasiswa dari Desa Sendang pun memutuskan numpang belajar di rumah warga selama Pandemi Corona.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com
Sejumlah siswa saat belajar di rumah Sugiyanto, Desa Sendang, KecamatanWonogiri, Kabupaten Wonogiri, Selasa (7/4/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Beberapa siswa harus ekstra kerja keras supaya dapat tetap belajar online atau daring di tengah pandemi Corona. 

Tak terkecuali, para siswa di Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri.

Faktor geografis membuat mereka harus rela menempuh jarak berkilo-kilo meter  mencari tempat yang memiliki koneksi internet wifi mumpuni. 

Pasalnya, sinyal internet di rumah mereka masih sulit didapatkan.  

Puluhan siswa dari SD, SMP, SMA, kejar paket C, dan Mahasiswa dari Desa Sendang pun memutuskan numpang belajar di rumah warga yang koneksi wifi-nya bagus.

Satu diantaranya rumah milik Sugiyanto.

"Sekitar tanggal 20 Maret, anak-anak sudah belajar disini, karena mencari sinyal internet."

"Biasa yang belajar disini ada belasan siswa setiap harinya," kata Sugi saat ditemui di rumahnya, Selasa (7/4/2020).

Cara Dapatkan Token Listrik Gratis PLN Melalui WhatsApp ke 08122-123-123 dan Website www.pln.co.id

Cara Mencuci Masker Kain untuk Digunakan Kembali Agar Terhindar dari Virus Corona

Simak, Ini Panduan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri di Tengah Pandemi Corona dari Kemenag

Dia menjelaskan, tidak semua kawasan di Desa Sendang terjangkau sinyal, karena lokasi geografisnya yang pegunungan. 

Selain itu, mata pencaharian orang tua yang kebanyakan sebagai nelayan di Waduk Gajah Mungkur, membuat para siswa juga terkendala untuk membeli kuota internet. 

"Ketika mereka di rumah, sinyal mereka sulit, dan mungkin ada yang kesulitan untuk membeli kuota, jelasnya. 

Dia mengatakan, meski kebanyakan siswa yang belajar ditempatnya dari Desa Sendang, namun tidak sedikit dari mereka yang harus menempuh jarak sekitar 3 KM setiap hari untuk sampai ketempat Sugi. 

"Kebanyakan orang sini, yang paling jauh jaraknya sekitar 3 KM, dan mereka kesini naik sepeda," imbuhnya. 

Sugi sendiri berprofesi sebagai nelayan dan relawan Tagana di Waduk Gajuh Mungkur Wonogiri.

Dia membuka rumahnya setiap hari untuk para siswa belajar secara online. 

"Karena semakin banyak yang belajar disini, warga sekitar yang simpati memberikan bantuan air minum dan snack,"

"Dan dari kampung sini juga menyewakan inventaris kursi untuk anak-anak belajar," terang dia. 

Dia sendiri belum tau sampai kapan kelas online ini akan terus dilakukan, karena dia menganggap hal tersebut belum cukup efektif dilakukan. 

"Tidak semua daerah siap dengan metode pembelajaran online."

"Padahal disini masih termasuk Wonogiri Kota, bagaimana dengan daerah yang lebih pelosok dari sini," ucapnya. 

Dia berharap pandemi covid-19 ini segera berakhir, agar kegiatan belajar mengajar kembali normal. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved