Virus Corona
Fakta Dibalik Meninggalnya Baby Sitter PDP Corona Asal Madiun, Sempat Dikira Kena Santet
L meninggal dengan status pasien dalam pengawasan (PDP) lantaran sakit dan mudik dari Jakarta, wilayah zona merah Covid-19.
TRIBUNSOLO.COM - Seorang baby sitter asal Madiun, Jawa Timur berinisial L (23) meninggal dunia di RSUD dr Soedono, Kamis (9/4/2020).
L meninggal dengan status pasien dalam pengawasan (PDP) lantaran sakit dan mudik dari Jakarta, wilayah zona merah Covid-19.
Berencana menikah
Sebelum meninggal dunia, L sebenarnya berencana menikah dengan kekasihnya.
L yang diketahui telah delapan tahun merantau menjadi seorang pengasuh di Jakarta sudah memiliki rencana pulang dan menikah dalam waktu dekat.
Hal tersebut dibenarkan oleh Camat Kare Tarnu Ashidiq.
"Sebenarnya almarhumah setelah mudik tahun ini akan menikah dengan kekasihnya. Namun Allah berkehendak lain, ia meninggal setelah dua hari dirawat di RSUD dr Soedono Madiun," kata dia.
• Riwayat Warga Colomadu yang Positif Corona : Sebelum Terinfeksi Sempat Ikuti Training di Tangerang
• Beredar di WA Video Petugas Pakai APD dan Hazmat Turun di Jalanan Kota Solo, Ini Fakta Sebenarnya
Sakit sepekan di Jakarta, diagnosis demam berdarah
Tarnu menjelaskan, L sebenarnya sudah sakit selama sepekan di Jakarta.
Ia pun sempat dibawa berobat oleh majikannya. L menjalani rawat inap dan didiagnosis demam berdarah.
Setelah diopname, L diantar pulang oleh majikannya menggunakan mobil pribadi ke Madiun, kampung halamannya, Sabtu (4/4/2020).
Kondisi L ketika di rumah semakin memburuk. Ia merasakan lemas, tak mau makan hingga kesulitan berkomunikasi.
Dikira kena santet
L tidak langsung dibawa ke fasilitas kesehatan oleh keluarganya.
Orangtuanya malah membawa L ke Gresik untuk mendapat pengobatan alternatif dari 'orang pintar'.
Sempat muntah darah, L dikira kena santet.
"Saya mendapatkan informasi hasil pengobatan di Gresik. Disebutkan korban bukan sakit corona, tetapi karena dibuat orang karena yang bersangkutan muntah darah," ujar dia.
Dibawa ke rumah sakit dan meninggal
Sehari setelah dibawa ke orang pintar, kondisi L tak kunjung membaik.
Rabu (8/4/2020) L kemudian dibawa ke puskesmas dan dirujuk ke RSUD dr Soedono.
L dirujuk karena memiliki riwayat bekerja di Jakarta yang merupakan zona merah Covid-19.
Ia kembali menjalani rawat inap selama dua hari.
Namun, nyawanya tak tertolong. L dinyatakan meninggal dunia Kamis (9/4/2020) sekitar pukul 16.00 WIB.
• Gunung Anak Krakatau Meletus Dua Kali dan Semburkan Abu Tebal, Warga Mengungsi Karena Takut Tsunami
• Pemkot Solo Minta Warga Tak Kucilkan ODP Corona, Perlu Saling Menguatkan, Tetap Jaga Jarak
Dimakamkan sesuai prosedur pemakaman jenazah corona
L lalu dimakamkan dengan prosedur pemakaman jenazah korban corona meski belum dipastikan apakah ia terinfeksi virus tersebut.
Tim medis sempat mengambil swab L. Namun hasilya belum keluar.
Pasca-pemakaman, rumah keluarga korban pun disemprot dengan disinfektan.
Sedangkan keluarga dan kerabat yang berkontak langsung diminta melakukan karantina diri.
"Alhamdulillah keluarganya semuanya dalam kondisi sehat," kata Tarnu.
(Muhlis Al Alawi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Meninggalnya Baby Sitter PDP Corona, Hendak Menikah dan Dikira Kena Santet"