Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Info Kesehatan

10 Tips Atasi Sembelit di Masa Karantina, Minum Banyak Air Putih hingga Tidur Sebelum Pukul 22.00

"Kita cenderung makan lebih banyak makanan tidak sehat dan tidak makan cukup serat. Selain itu, kita juga tidak minum banyak air, padahal hidrasi yang

Editor: Reza Dwi Wijayanti
Freepik via
Ilustrasi Sembelit 

 
Mempertahankan jadwal buang air besar secara teratur dapat melatih tubuh mengenali kapan saatnya untuk buang air besar.

Seorang dokter dan profesor klinis di University of Iowa, Terry Wahls, M.D. bahkan menyarankan agar kita menambahkan air panas ke dalam minuman kita.

"Tubuh akan mempelajari polanya dan lebih mungkin untuk buang air besar setiap hari jika kamu mengatur polanya," kata dia.

7. Menggabungkan dengan intermittent fasting

Menjalani intermittent fasting diyakini mampu mengurangi gangguan pencernaan, seperti konstipasi.

Dokter integratif tersertifikasi, Amy Shah, M.D. menjelaskan hal itu dilakukan untuk mengatur ulang usus dan beristirahat dari semua aktivitas pencernaan yang dilakukan.

"Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah mencoba berpuasa selama setidaknya 16 jam, sedangkan sisanya kamu bisa makan," jelasnya.

Misalnya, kamu makan makanan tinggi serat Pukul 18.00, maka kamu baru boleh sarapan pada Pukul 10.00 keesokan harinya.

8. Tidur sebelum Pukul 22.00

Masa karantina mungkin membuat sebagian dari kita tidur lebih larut. Ternyata, kebiasaan itu juga bisa menjadi penyebab sembelit.

 
Zuckerbrot menjelaskan, perubahan siklus tidur bisa mengganggu ritme sirkadian yang mengontrol tidak hanya waktu tidur dan bangun kita, tetapi juga pencernaan kita.

"Perubahan siklus tidur apapun akan menyebabkan perubahan motilitas kolon, menyebabkan penundaan pergerakan usus atau sembelit," ungkap dia.

Jadi, cobalah untuk tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap harinya serta pastikan tidur selama 7-9 jam setiap malam.

9. Tetap tenang

Stres tidak hanya membuat perubahan kebiasaan buang air besar, tetapi juga memiliki efek negatif pada sistem kekebalan tubuh.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved