Solo KLB Corona
Peserta Ijtima Gowa Asal Klaten Jalani Tes Swab, 9 Orang Pulang, 2 Orang Dirawat di RSUP Dr Soeradji
Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Klaten tidak mau kecolongan ada warganya usai melakukan perjalanan di luar daerah ternyata terpapar virus Corona.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Klaten tidak mau kecolongan ada warganya usai melakukan perjalanan di luar daerah ternyata terpapar virus Corona.
Termasuk bagi 13 warganya yang diketahui mengikuti Ijtima Ulama Dunia Zona Asia 2020 pada 19 Maret lalu.
Mengingat sebelumnya ada pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal yang memiliki riwayat ke acara Gowa, Sulawesi Selatan itu.
• PDP Meninggal Pernah Ikut Ijtima Gowa, DKK Klaten Sebut 1 Orang yang Sempat Kontak Mengarah Positif
• Gugus Tugas Covid-19 Solo Tak Kasih Kendor Awasi Kesehatan Warganya yang Pernah Ikut Ijtima Gowa
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Klaten Cahyono Widodo mengungkapkan, 13 orang yang mengikuti kegiatan di Gowa menjalani rangkain pemeriksaan dari petugas medis.
"Ada tes fisik hingga swab untuk mengetahui terpapar Covid-19 atau tidak," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Selasa (14/4/2020).
"Jadi 13 orang itu sudah mulai melakukan tes swab," jelas dia menekankan.
Adapun selain swab, tes fisik yang hasilnya bisa diketahui tersebut jika belasan orang tersebut tidak masalah.
"Dari hasil tes fisik kemarin, hasilnya baik," ucap Cahyono.
• Kronologi Kepulangan Ratusan Jemaah yang Ikuti Ijtima Ulama Gowa ke Solo, Begini Penjelasannya
• Ratusan Jemaah Ijtima Ulama Solo Raya Dipastikan Jalani Karantina Mandiri 14 Hari Sepulang dari Gowa
Sementara hasil dari tes swab ke 13 orang masih menunggu, karena masih dicek di laboratorium.
"Sudah dibawa ke lab untuk dicek," akunya.
Namun dari 13 orang itu lanjut dia, dua orang terpaksa menjalani perawatan di RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten.
"Dua orang dirawat di RS Soeradji, dan sisannya di rumah," kata Cahyono.
Adapun mereka yang kembali ke rumah akan diawasi petugas dan warga setempat.
"Di sana mereka akan diawasi masing-masing warganya," tuturnya. (*)