Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Ribuan Cacing Keluar dari Tanah

Pengamat UNS Ungkap Kenapa ada "Pasukan" Cacing Keluar di Solo dan Klaten, Ini Ulasannya

"Cacing kan habitatnya di agregat-agregat tanah, fenomena itu bisa terjadi karena ada perubahan kelembaban tanah," jelas Prabang, Sabtu (18/4/2020).

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
istimewa warga
Ribuan cacing muncul dari tanah hebohkan warga Klaten. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Fenomena ratusan bahkan sampai ribuan cacing secara tiba-tiba keluar dari tanah di Solo dan Klaten menghebohkan warga, Sabtu (18/4/2020).

Taman sisi utara Pasar Gede, Solo menjadi satu diantara banyak lokasi kemunculan cacing secara tiba-tiba.

Fenomena tersebut terjadi sekira pukul 05.30 WIB dan berakhir sekira pukul 08.00 WIB.

Kesaksian Pedagang Pasar Gede Lihat Pasukan Cacing Tanah Keluar Lewat Depan Tokonya

Selama 43 Tahun Berdagang di Pasar Gede Solo, Baru Kali Ini Lihat Femomena Ratusan Cacing Muncul

Sementara itu, ribuan cacing juga muncul di Dukuh Socowetan, Kelurahan Socokangsi, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten.

Menanggapi fenomena itu, Pengamat Lingkungan Hidup Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Prabang Setyono menjelaskan fenomena tersebut bisa muncul lantaran tingkat kelembaban tanah berubah.

"Cacing kan habitatnya di agregat-agregat tanah, fenomena itu bisa terjadi karena ada perubahan kelembaban tanah," jelas Prabang, Sabtu (18/4/2020).

"Perubahan itu terjadi karena terjadinya perubahan musim, kurang lebih sebulan dua bulan ini masa transisi, musim penghujan ke musim kemarau, suhu di dalam tanah panas," imbuhnya membeberkan.

Kondisi itulah yang membuat cacing keluar dari tanah untuk mencari perlindungan diri.

"Bisa jadi ada dinamika suhu tanah di dalam tanah," terang Prabang.

Apalagi sejumlah gunung di Indonesia saat ini sedang aktif dan itu bisa mempengaruhi suhu tanah.

"Malah bisa sedikit logis, sekarang banyak sekali gunung-gunung yang dulunya tidur, kini aktif, istilahnya ada geotektonik," kata Prabang. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved