Virus Corona
Misteri Korut Nihil Corona yang Dinilai Mustahil : Kini Kim Jong Un 'Menghilang', Diduga Sakit
Pengamat menilai, ketidakhadiran Kim Jong Un dari acara peringatan penting tersebut menghidupkan kembali isu soal masalah kesehatannya
TRIBUNSOLO.COM, KOREA UTARA - Korea Utara hingga kini menjadi satu dari sedikit negara yang mengklaim tak ada Kasus Corona satu pun di wilayah mereka.
Nah, klaim ini pun banyak diragukan sejumlah pihak, termasuk Amerika Serikat dan Korsea Selatan.
• Istri Pimpinan Korut Kim Jong Un yang Jarang Tampil di Depan Publik Dikabarkan Berbadan Dua
• Daftar 19 Negara yang Masih Bebas dari Virus Corona, Yaman hingga Korea Utara
Pasalnya, Koerut berbatasan dengan China dan Korsel, yang menghadapi wabah Corona dengan kasus yang banyak.
Keraguan makin berkembang, setelah pihak berwenang Korea Utara mengatakan kepada warga bahwa sebenarnya ada kasus Covid-19 di negara itu pada awal Maret.
Para pejabat itu mengungkapkannya dalam ceramah umum.
Pernyataan ini berbeda dengan klaim resmi Pyongyang yang menyebut belum ada kasus virus corona di Korea Utara.
Pembicara tersebut mengatakannya kepada organisasi dan kelompok pengamat lingkungan.
Mereka menyebut sebenarnya ada kasus Covid-19 di negara itu tapi tidak mengungkapkan berapa jumlahnya, kata Radio Free Asia (RFA).
Radio tersebut mengutip perkataan dua sumber, satu di Pyongyang dan satu di provinsi Ryanggang.
Para pembicara itu berujar, kasus Covid-19 dikonfirmasi ada di Pyongyang, provinsi Hwanghae Selatan, dan provinsi Hamgyong Utara.
Hamgyong Utara berada di wilayah timur laut negara itu, sedangkan Hwanghae Selatan terletak di barat daya.
Dilansir dari Reuters, Pyongyang sebelumnya telah memperkuat pemeriksaan perbatasan dan memerintahkan pendatang asing dari negara-negara terdampak Covid-19, untuk menjalani karantina selama 30 hari.
Di saat yang bersamaan mereka juga menerbangkan lusinan diplomat keluar dari negara itu pada awal Maret.
Otoritas Korea Utara "melihat apakah masih ada ruang bagi penyakit menular untuk masuk, sejalan dengan blokade lengkap perbatasan, wilayah udara, dan perairan" hingga pandemi virus global terkendali.
Pernyataan itu dikemukakan oleh media pemerintah KCNA pada Sabtu (18/4).
Sebelumnya pada awal Maret, pejabat kesehatan senior di Korea Utara bersikukuh negaranya bebas dari wabah virus corona, meski sejumlah kalangan meragukannya.
Pak Myong Su, direktur departemen anti-epidemi di Markas Pusat Darurat Anti-epidemi menyatakan, kebijakan yang mereka lakukan membuahkan hasil.
"Tidak ada seorang pun yang terinfeksi dengan virus corona jenis baru di negara kami sejauh ini," kata Pak dilansir AFP Kamis (2/4).
Klaim itu diragukan oleh komandan pasukan AS di Korea Selatan (USFK), Jenderal Robert Abrams. "Itu adalah klaim mustahil berdasarkan semua intel yang kami lihat," katanya.
"Kami tidak akan mengungkapkan sumber dan metode kami tapi (klaim nol virus corona) itu tidak benar. Berapa banyaknya, saya tidak akan beritahu," ujarnya pada Kamis (2/4).
Kim Jong Un Tak Terlihat
Di tengah spekulasi itu, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un ketahuan tidak menghadiri sebuah acara peringatan yang sangat penting di negeri tersebut pada pekan ini.
Pengamat menilai, ketidakhadiran Kim Jong Un dari acara peringatan penting tersebut menghidupkan kembali isu soal masalah kesehatannya kembali bermasalah.
Reuters melaporkan, Korea Utara pada Rabu lalu (15/4) memperingati hari ulang tahun pendiri nasional dan kakek Kim, Kim Il Sung, sebagai hari libur nasional yang dikenal sebagai Hari Matahari.
Pejabat senior memberikan penghormatan kepada mayat Kim Il Sung yang diabadikan di Istana Matahari Kumsusan, media pemerintah Korea Utara KCNA melaporkan Kamis (16/4).
KCNA tidak menyebut Kim Jong Un sebagai bagian dari delegasi dalam acar tersebut, tidak seperti di masa lalu. Kim juga absen dari foto yang dirilis juru bicara partai Rodong Sinmun.
Ketidakhadirannya memicu spekulasi di antara para ahli bahwa Kim, yang saat ini berusia 36 tahun dan kelebihan berat badan, mungkin memiliki masalah kesehatan.
Seorang juru bicara Kementerian Unifikasi Seoul, yang menangani urusan Korea Utara, mengatakan pada Kamis (16/4), pihaknya mengetahui bahwa media pemerintah tidak melaporkan kunjungan Kim tetapi menolak memberikan analisis apa pun.
Cheong Seong-chang, seorang rekan senior di Sejong Institute Korea Selatan mengatakan, itu adalah pertama kalinya dalam beberapa dekade kunjungan Kim ke istana pada hari libur itu tidak dilaporkan media pemerintah sejak ia mengambil alih kekuasaan di Korea Utara.
"Dia pergi ke sana pada hari ulang tahun kakek dan ayahnya untuk memamerkan royalti kepada mereka dan garis keturunan suci," kata Cheong.
"Ada kemungkinan bahwa ada masalah dengan kesehatan atau keselamatannya bahkan jika sementara, meskipun sulit untuk menilai bagaimana situasinya," imbuhnya.
Korea Utara menembakkan beberapa rudal jarak pendek pada Selasa pekan ini yang menurut para pejabat Seoul adalah bagian dari perayaan itu. Peristiwa militer semacam itu biasanya akan diamati oleh Kim, tetapi tidak ada sama sekali dalam laporan KCNA.
Kim terakhir kali terlihat di depan umum memimpin pertemuan politbiro Partai Buruh yang berkuasa Sabtu pekan lalu. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Korut Alami Kasus Pertama Covid-19, Langsung Tersebar di 3 Provinsi"