Solo KLB Corona
Presiden Larang Mudik, Bupati Wonogiri Justru Memperbolehkan Warganya Pulang Kampung
Bupati Wonogiri,Joko Sutopo tetap kekeh dengan kebijakan awalnya soal pemudik dan enggan berpolemik terkait menerima atau menolak pemudik.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo tetap kekeh dengan kebijakan awalnya soal pemudik.
Dia enggan berpolemik terkait menerima atau menolak terkait pemudik tersebut.
Padahal, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo baru saja mengumumkan bakal melarang aktivitas mudik untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Sebelumnya, larangan mudik ini hanya berlaku untuk ASN, TNI, Polri, dan Pegawai BUMN.
• Sempat Melayat, Ibu Rumah Tangga Asal Wonogiri Kini Terkonfirmasi Positif Covid-19
• Sempat Bersatus ODP, Seorang Ibu Rumah Tangga Asal Wonogiri Kini Terkonfirmasi Positif Covid-19
"Kami tak ingin membuang energi untuk berpolemik masalah menerima atau menolak pemudik," katanya kepada awak media, Selasa (21/4/2020).
Dia menganggap kaum boro adalah kultur masyarakat Wonogiri, yang tidak bisa dipisahkan dari potret sosial masyarakat Wonogiri.
Ditambah, pihaknya juga telah menyiapkan berbagai langkah preventif agar para pemudik yang tiba tidak menyebarkan virus Covid-19.
Ada tiga langkah yang diterapkan yakni pencegahan, penanganan, dan recovery
"Pemerintah sudah menyiapkan langkah preventif dan promotif melalui tiga langkah," jelasnya.
Langkah tersebut berupa skrining, sosialisasi yang masif hingga tingkat RT, untuk langkah penanganan diserahkan kepada medis.
Sedangkan recovery dilaksanakan dengan pemberian bantuan sembako maupun program JPS.
Pemkab Wonogiri menggelontorkan Rp 110 Milyar untuk JPS selama pandemi covid-19 ini.
Sementara dari tanggal 15 maret hingga 20 April 2020, tercatat pemudik yang tiba di Terminal Induk Tipe A Giri Adipura Wonogiri sebayak 39.057 orang dari Jabodetabek.
Dan masyarakat yang kembali ke Jabodetabek sebanyak 23.592 orang. (*)