Solo KLB Corona
Fakta-fakta Wonogiri Penyumbang Pemudik Nomor 4 di Jateng, Sudah 44.169 Orang Pulang, Terminal Sunyi
Wonogiri peringkat 4 di Jateng dengan jumlah pemudik 43.100 orang di bawah, Banyumas 73.463 orang, Pemalang 58.517 orang dan Tegal 48.826 orang.
Penulis: Asep Abdullah Rowi | Editor: Naufal Hanif Putra Aji
Di bagian kios kantin, nampak hanya ada satu kantin yang masih buka bernama Warung Makan Teh Ana, milik Bili.
Menurut Bili, sejak diberlakukannya larangan mudik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), sudah tidak ada bus dari luar kota yang masuk.
"Terminal sepi, sudah tiga hari ini," katanya.
"Kalau ada bus yang masuk, itu cuma bus Solo - Pacitan atau Solo - Purwantoro, tapi biasanya cuma lewat saja," imbuhnya.
Bili mengatakan, biasanya ada sekitar 5 warung yang buka, namun sejak awal puasa hanya miliknya saja.
"Saya masih buka karena saya tinggal di sini, dan warung saya 24 jam tidak pernah tutup," jelasnya.
Dia yang sudah hampir 10 tahun berjualan di Terminal Induk Tipe A Giri Adipura, menuturkan kondisi seperti ini baru pertama dia hadapi.
"Sudah tidak ada aktivitas, paling hanya petugas kebersihan, sama mekanik bus saja, tapi mereka jarang jajan di sini," jelasnya.
"Bisa jual satu mangkok soto saja, sudah hebat," terangnya.
Dia berharap, pandemi virus corona ini bisa segera berakhir, agar aktivitas kembali normal.
4. Beda Mudik dengan Pulang Kampung
Adanya fenomena pulang kampung dini rupanya tidak memberikan rezeki yang melipah kepada pedagang di Terminal Induk Tipe A Giri Adipura Wonogiri.
Penjual di Terminal Induk Tipe A Giri Adipura Wonogiri, Bili menuturkan, sejak pertengahan bulan lalu, aktivitas sangat ramai dengan adanya fenomena pulang kampung dini.
Dari data Dinas Perhubungan Kabupaten Wonogiri, sejak tanggal 15 Maret sampai 25 April 2020, tercatat 44.169 orang tiba di Wonogiri, dan 24.396 orang melakukan perjalanan ke luar kota.
"Ya, adanya arus pulang kampung dini itu, terminal jadi ramai, tapi beda kalau mudik Lebaran," katanya Minggu (26/4/2020).
Dia menjelaskan, mudik Lebaran banyak penumpang bus yang jajan di terminal, sedangkan saat pulang kampung ini sangat jarang.
"Kemarin banyak yang turun (penumpang), tapi gak jajan, beda kalau mudik Lebaran," imbuhnya.
Padahal, konsumen utama di kantinnya adalah dari penumpang bus, selain dari sopir atau kernet bus.
Namun, sejak pemerintah memberlakukan larangan mudik, aktivitas di Terminal Induk Tipe A Giri Adipura Wonogiri lumpuh total.
"Biasa Pagi jam 07.00 WIB dan siang jam 13.00 WIB itu ramai aktivitas keberangkatan bus ke Jabodetabek, lalu malam hari banyak bus datang dari Jabodetabek," aku dia.
"Tapi ini sudah tidak ada lagi karena adanya aturan larangan mudik" jelasnya.
Hal ini membuat empat dari lima kantin di Terminal Induk Tipe A Giri Adipura Wonogiri memilih tutup karena tidak ada pelanggan.
Bili mengaku tidak tau lagi harus bagaimana lagi dengan kondisi seperti ini, karena hal seperti ini baru pertama dia alami.
"Sudah tidak ada aktivitas, paling hanya petugas kebersihan, sama mekanik bus saja, tapi mereka jarang jajan disini," jelas dia.
"Bisa jual satu mangkok soto saja, sudah hebat," terangnya.
Dia berharap, pandemi virus Corona ini bisa segera berakhir, agar aktivitas kembali normal. (*)