Viral Bajaj di Solo
Ratusan Tukang Becak Solo Tolak Kehadiran Bajaj : Masalah Bentor Saja Belum Kelar!
Mereka khawatir kehadiran kendaraan roda tiga tersebut akan menggusur becak kayuh yang selama ini menjadi ikon budaya transportasi lokal.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Putradi Pamungkas
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ratusan tukang becak yang tergabung dalam Forum Komunikasi Keluarga Becak (FKKB) menyatakan penolakan terhadap operasional Bajaj Maxride di Kota Solo.
Mereka khawatir kehadiran kendaraan roda tiga tersebut akan menggusur becak kayuh yang selama ini menjadi ikon budaya transportasi lokal.
Koordinator FKKB, Sari Wahyuni Puji Astuti, menyampaikan bahwa Bajaj Maxride dinilai menambah beban persaingan yang belum selesai, terutama dengan keberadaan bentor (becak motor) yang juga masih menjadi polemik.
“Bajaj ini teman-teman menolak. Mohon penegasan untuk bentor juga. Bentor belum terselesaikan, ini tambah bajaj. Karena tarifnya murah, untuk satu angkutan bisa membawa tiga orang. Persaingan juga,” tuturnya saat ditemui di Benteng Vastenburg, Kamis (9/10/2025).

Berdasarkan pantauan TribunSolo.com melalui aplikasi, tarif Bajaj Maxride dari Balai Kota Solo ke Pasar Klewer dipatok Rp 8.000.
Sementara itu, tarif becak untuk rute serupa berkisar Rp 15.000.
Sari menyebutkan bahwa penolakan terhadap Bajaj Maxride datang dari hampir seluruh pangkalan becak di Solo.
Saat ini, diperkirakan terdapat sekitar 500 tukang becak yang masih aktif beroperasi di kota tersebut.
“Ini nanti kita coba audiensi ke Mas Wali dan Dishub. Kalau tidak ada perubahan, kita bicarakan lebih lanjut. Di Solo kurang lebih 500-an,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa becak kayuh perlu dipertahankan sebagai bagian dari sejarah transportasi di Solo.
FKKB juga menolak opsi kemitraan dengan Bajaj Maxride.
“Intinya gimana caranya menolak bajaj. Nggak mau (bermitra). Tetap kita mau konsisten untuk becak manual di Solo. Perlu karena itu sejarah alat transportasi yang ada di Solo,” tutur Sari.
Penolakan juga disampaikan oleh tukang becak lainnya, Sigit Raharjo.
Ia khawatir Bajaj Maxride akan semakin banyak dan mulai mangkal di pinggir jalan jika tidak segera ditertibkan.
Bajaj
Kota Solo
Kendaraan roda tiga
Multiangle
Maxride
Transportasi umum
Becak
Forum Komunikasi Keluarga Becak
Legalitas Operasional Abu-abu, Bajaj Belum Masuk Kategori Angkutan Umum Konvensional di Solo |
![]() |
---|
Sistem Bajaj di Solo : Pengemudi Pakai Armada Pinjaman, Biaya Sewa Dipotong Otomatis Saat Ada Order |
![]() |
---|
6 Hari Ngaspal, Bajaj di Solo Sudah Tembus 25 Unit, Ada Kantor Cabangnya |
![]() |
---|
Izin Belum Lengkap, Operasional Bajaj di Solo Diminta Agar Stop Dulu |
![]() |
---|
Bajaj Muncul di Solo, Dishub Sebut Belum Ada Koordinasi Resmi : Kalau Mau Beroperasi Harus Ada Izin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.