Warga Korut Ternyata Juga Panik Dengar Isu Kim Jong Un Meninggal, Sudah Bersiap Perang Saudara
Warga Korut Ternyata Juga Panik Dengar Isu Kim Jong Un Meninggal, Sudah Bersiap Perang Saudara
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Isu soal Kim Jong Un meninggal dunia ternyata tak hanya membuat publik dunia penasaran.
Bahkan, warga Korea Utara pun dilaporkan tak tahu apakah pemimpin mereka itu meninggal atau masih sehat-sehat saja.
• Kabar Terbaru Kim Jong Un : Sang Diktator Diisolasi karena Para Pengawalnya Terinfeksi Covid-19
• Potret Kehidupan Sehari-hari Warga Korea Utara yang Dipimpin Kim Jong Un, Ada Nuansa Indonesia
Ya, dalam laporan Washington Post yang dikutip The Sun, saat isu Kim Jong Un meinggal mulai menyebar di Korut, banyak warga Korut diyakini melakukan panic buying.
Mereka cemas bila seandainya Kim Jon Un meninggal, maka politik dan keamanan di Korut akan chaos.
Laporan Washington Post menyebut, rak-rak toko di ibukota Pyongyang telah kosong dari barang-barang penting seperti makanan dan deterjen serta elektronik dan alkohol.
Produk-produk yang diimpor dari luar negeri dilaporkan merupakan yang paling laris, tetapi ada juga barang-barang yang diproduksi di Korea Utara seperti rokok dan ikan kaleng.
Para ahli telah memperingatkan bahwa kekosongan kekuasaan yang ditinggalkan oleh Kim dapat mengakibatkan kerusuhan atau perang saudara antara pusat-pusat kekuatan saingan di dalam rezim negara dan militer.
Ketakutan akan kerusuhan diyakini telah memicu panic buying.
Pertanyaan pertama muncul tentang kesehatannya pada 15 April setelah dia tidak menghadiri The Day of the Sun, sebuah perayaan penting untuk menandai ulang tahun Kim Il-Sung, kakeknya dan pendiri negara itu.
Kim terakhir terlihat empat hari sebelumnya pada pertemuan dengan pejabat pemerintah.
Laporan dari Korea Selatan menunjukkan bahwa Kim menjalani operasi jantung pada 12 April dan sakit parah.
Sebuah surat kabar Jepang kemarin mengatakan dia dalam keadaan vegetatif, sementara seorang jurnalis di Hong Kong mengklaim telah diberitahu oleh "sumber yang sangat kuat" bahwa dia telah meninggal.
Pejabat pemerintah Korea Selatan secara konsisten mengatakan dinas intelijen mereka telah mengambil laporan "tidak ada konfirmasi" tentang kesehatannya yang buruk, dan hari ini mengatakan bahwa ia "hidup dan sehat".
Kekhawatiran tentang kerusuhan ketika kematian Kim telah dipicu oleh kurangnya garis suksesi yang jelas.
Adik perempuannya telah disebut-sebut sebagai orang yang paling mungkin untuk menggantikannya, meskipun ada sejumlah pejabat lain yang bisa mencoba merebut kekuasaan. (*)