Berita Klaten Terbaru
Asyik Ngamar di Hotel Melati, 6 Pasangan Tak Resmi di Klaten Ketangkap Basah saat Operasi Ramadhan
Bukannya beribadah saat bulan Ramadhan terlebih masih pandemi Corona, sebanyak 6 pasangan tak resmi terjaring operasi pekat saat ngamar di Klaten.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN – Bukannya beribadah saat bulan Ramadhan terlebih masih pandemi Corona, sebanyak 6 pasangan tak resmi terjaring operasi pekat ketika masih ngamar di hotel melati di Kabupaten Klaten, Kamis (30/4/2020).
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Klaten, Robiman mengatakan, operasi pekat diikuti oleh sejumlah petugas gabungan selama Ramadhan di antaranya Satpol PP, Kodim 0723/Klaten dan Polres Klaten.
Adapun operasi digelar mulai pokul 09.30 WIB hingga siang hari.
"Hasilnya kami temukan 6 pasangan tidak resmi," ungkap dia kepada TribunSolo.com.
• Kurang dari 3 Jam, Polisi Tangkap Rampok yang Rampas Uang Jutaan Rupiah di Koperasi Merbung Klaten
• Saat 3 Wanita & Anak di Koperasi Klaten Selamat dari Senjata Rampok,Meski Jutaan Rupiah Dibawa Kabur
Lebih lanjut Robiman menjelaskan, sebanyak 6 pasangan tidak resmi yang bukan merupakan suami istri sah tertangkap basah tengah ngamar di sejumlah hotel kelas melati di Kabupaten Klaten.
Yakni enam orang laki-laki, 6 orang perempuan di antaranya muda-mudi.
"Kepergok sedang berduaan di sejumlah hotel melati," akunya.
"Langsung kami amankan," jelas dia menekankan.
• Kronologi Perampokan di Koperasi Merbung Klaten, Pelaku Todongkan Sajam, Korban Disekap di Toilet
• Pelaku Penyekapan di Klaten Ditangkap, Ternyata Wanita Penjual Sate, Beraksi karena Terlilit Utang
Robi menerangkan, keenam pasangan yang terjaring lalu dilakukan penindakan berupa sanksi wajib lapor 30 kali mulai 4 Mei.
Bahkan petugas langsung melakukan menanyakan surat nikah, tetapi tidak memilikinya.
"Jadwal lapor wanita Senin dan Rabu, lalu yang laki-laki pada Selasa dan Kamis," jawab Robi.
Adapun kegiatan operasi pekat ini menurut dia, untuk menciptakan kondisi tertib sosial di bulan ramadhan di Kabupaten Klaten.
"Demi ciptakan kondisi tertib sosial di bulan yang suci ini, kami adakan operasi ini," tandasnnya. (*)