Solo KLB Corona
Antisipasi Ledakan Penduduk saat Pendemi Corona, Pemkab Sukoharjo Ingatkan Pasangan Subur Tetap KB
"Kita aktif turun ke lapangan untuk memberikan himbau kepada masyarakat untuk melakukan KB," terangnya.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Masa pandemi corona ini membuat masyarakat banyak melakukan aktivitas mereka di dalam rumah.
Hal ini untuk menjalankan aturan stay at home maupun work from home, sekaligus untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Dengan program tersebut, membuat banyak pasangan usia subur memiliki waktu yang lebih panjang untuk bertemu.
• Update Corona di Jateng 3 Mei 2020: Total 788 Kasus Positif, 144 Sembuh dan 74 Meninggal
• Kisah Warga NTT Tolak Tegas Bantuan Pemerintah: Tuhan Kasih Saya 10 Jari untuk Berusaha
Sehingga ada ancaman akan terjadi ledakan penduduk.
Berdasarkan hal tersebut, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Bencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Sukoharjo tetap mengingatkan masyarakat untuk melakukan program Keluarga Berencana (KB)
Menurut kepala DPPKBP3A Sukoharjo Proboningsih Dwi Danarti, hingga saat ini belum ada data yang menunjukkan adanya peningkatan angka kehamilan.
"Saat ini kami belum menerima laporan yang menunjukan adanya kenaikan kehamilan di Sukoharjo, datanya masih normal," katanya saat dihubungi, Minggu (3/5/2020).
Dia mengatakan, sejumlah program DPPKBP3A Sukoharjo berupaya tetap menjalankan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana), agar bisa tetap berjalan di tengah pandemi covid-19.
Sebab, jika program terganggu maka akan berdampak terhadap risiko ledakan penduduk.
"Kita aktif turun ke lapangan untuk memberikan himbau kepada masyarakat untuk melakukan KB," terangnya.
"Kita juga lakukan koordinasi dan kerja sama dengan berbagai faskes di Sukoharjo untuk tetap melayani masyarakat (dalam program KB)" imbuhnya membeberkan.
Bila ada pasangan usia subur yang takut menggunakan IUD dan Implan ditengah pandemi ini, dia menyarankan untuk menggunakan alat kontrasepsi seperti kondom atau pil.
• Kasus Dugaan Pengusiran 3 Perawat RSUD Bung Karno Batal Dibawa ke Polisi, Rudy: Sudah Selesai
Karena IUD memiliki masa waktu, sehingga jika sudah melewati masa waktu tertentu pengguna IUD masih bisa hamil.
"Tapi kalau tetap ingin menggunakan IUD dan Implan, nanti prosesnya akan sesuai protokol kesehatan, seperti dokter dan bidan menggunakan APD lengkap," jelasnya.
"Jika ingin KB, jangan ragu ke Faskes atau Puskesmas terdekat, dan kita siapkan alat kontrasepsi berupa pil dan kondom," imbuhnya.
• Terinspirasi Slogan Do Manuto, Buruh Pabrik Boyolali Habiskan 4 Minggu Buat Patung Wali Kota Solo
Untuk saat ini, angka kelahiran di Sukoharjo masih diangka 1,47.
Artinya rata-rata orang punya anak hanya satu dan dua anak saja. (*)