Solo KLB Corona
Lab Uji Swab di Salatiga Tutup Sementara, RS UNS Kebanjiran Sampel Uji Swab: 189 Spesimen Menumpuk
"Reagen dari pak gubernur akhirnya membuat kami bisa lebih cepat karena memang reagen ini jenisnya beda dengan yang dulu," jelas Tonang.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret (UNS) ikut membantu pengujian sampel swab PCR dari daerah luar Solo Raya.
Pasalnya, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor Dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga tutup sementara.
Penutupan tersebut lantaran adanya tumpukan sampel yang belum selesai diuji swab PCR.
• Alasan Joko Sutopo Genggam Tangan Pasien Covid-19 yang Sembuh Asal Wonogiri: Ini Membangun Optimisme
• Dirumahkan Terdampak Corona, Pria Klaten Dikabarkan Ingin Jual Ginjal, Istri: Tak Bilang pada Saya
Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Rumah Sakit UNS, dr Tonang Dwi Ardyanto menyampaikan pihaknya juga sempat kekurangan reagen beberapa waktu lalu.
"Spesimen antre, ini memang diakui berawal dari beberapa saat yang lalu sempat terjadi kekurangan reagen, kemudian alhamdulillah sudah ada bantuan reagen dari pak Gubernur," kata Tonang, Sabtu (2/5/2020).
"Namun kemudian memang yang terjadi adalah lab di Salatiga numpuk karena banyak yang belum tergarap," imbuhnya membeberkan.
Kondisi tersebut akhirnya membuat Rumah Sakit UNS kebanjiran sampel untuk diuji swab PCR.
Meski begitu, bantuan reagen dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meringankan pengujian sampel tersebut.
"Reagen dari pak gubernur akhirnya membuat kami bisa lebih cepat karena memang reagen ini jenisnya beda dengan yang dulu," jelas Tonang.
"Kalau dulu kita satu sampel harus bekerja dengan tiga tabung, kalau yang ini sekarang satu sampel bisa dengan satu tabung," tambahnya.
Adapun Rumah Sakit UNS tercatat menerima sampel sebanyak 1.245 per Sabtu (2/5/2020).
"Mungkin sebentar lagi ada yang masuk lagi tapi sampai detik ini kami sudah menerima sampel sejumlah itu," tutur Tonang.
"Dari sebanyak itu yg sudah kami selesaikan pemeriksaannya sampai saat ini 1.056 sampel," imbuhnya.
• Viral Sopir Pikap Tampar Wanita Petugas SPBU, Sang Korban Justru Tak Tega Lihat Anak Pelaku
Tonang menyampaikan pihaknya masih bisa merampungkan sisa sampel yang belum dikerjakan.
Pasalnya, Rumah Sakit UNS mampu menguji sampel sampai 150 buah per harinya.
"Menurut saya belum terlalu berat, iramanya masih bisa kita jaga," ujarnya.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Jawa Tengah sedang melakukan perubahan regionalisasi layanan lab uji swab PCR.
• Usai Diusir dari Kos, Tiga Perawat RSUD Bung Karno Tinggal di Lantai Lima Rumah Sakit
"Sehingga nanti bisa lebih merata karena memang pak Gubernur berharap lebih cepat lebih baik, pemeriksaannya lebih banyak dikerjakan untuk mengantisipasi jika nanti ada lonjakan permintaan pemeriksaan," ujar Tonang.
"Semoga nanti bisa segera dilakukan perubahan regionalisasi sehingga kita bisa jelas dapat mana, mungkin Salatiga dapat mana, barangkali yang lain juga bisa jalan," papar dia.
"Sehingga kita bisa kembali ke ritme yang lebih normal, saat ini kami masih bisa bertahan dengan kondisi ini tetapi tentu ini tidak terlalu lama biar tidak menumpuk," tandasnya. (*)