Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Solo KLB Corona

Biaya Pakan Hewan Capai Rp 120 Juta per Bulan, TSTJ Solo: Dibantu Pemkot Rp 100 Juta

Masa penutupan Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo sampai saat ini belum dicabut bahkan berlanjut hingga musim Lebaran 2020.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
TRIBUNSOLO.COM/EKA FITRIANI
Petugas saat memberi makanan ke satwa lutung di TSTJ, Solo, Senin (25/3/2019) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Masa penutupan Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo sampai saat ini belum dicabut bahkan berlanjut hingga musim Lebaran 2020.

Itu berpotensi mempengaruhi neraca pemasukan kebun binatang tersebut, apalagi pandemi Corona belum mereda.

Apalagi, TSTJ Kota Solo berpotensi kehilangan pemasukan Rp 1,6 miliar saat musim Lebaran.

Ternyata Kondisi Kuku di Jari Tangan Bisa Jadi Tanda Risiko Serangan Jantung, Begini Penjelasannya

Direktur Perusahaan Daerah TSTJ Kota Solo, Bimo Wahyu Widodo menyampaikan pihaknya berpotensi kehilangan total jumlah pengunjung sebanyak 80 ribu tiap minggunya.

Pemasukan miliaran rupiah pun juga berpotensi melayang.

"Seminggu ada 80 ribu orang pengunjung, dengan harga tiket masuk Rp 20 ribu," jelas Bimo kepada TribunSolo.com, Senin (4/5/2020).

Imbas Corona, Sepanjang Sejarah Bonbin Jurug Solo Kehilangan Pemasukan Rp 1,6 Miliar saat Lebaran

"Jadi potensi pemasukan kurang lebih Rp 1,6 miliar, itu cukup untuk membantu kesejahteraan satwa ke depannya," imbuhnya membeberkan.

Selain itu, pandemi Corona mengancam kehidupan satwa di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Kota Solo.

Pasalnya, pengelola TSTJ Kota Solo kesulitan mendapat pemasukan untuk meringankan biaya penyediaan pakan dan vitamin, serta perawatan satwa.

Pandemi Corona, Jatah Pakan 400 Satwa di Bonbin Jurug Solo Sampai Juli, Gimana Nasib Selanjutnya?

Bimo mengungkapkan pihaknya memang sudah mendapat bantuan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

Bantuan itu sebesar Rp 100 juta per bulan dan diperkirakan hanya bisa sampai Juli 2020.

"Membuat proyeksi cash flow bertahan sampai bulan Juli 2020, setelah itu kita berkoordinasi lagi dengan Pemerintah Kota Solo guna menghadapi pandemi Corona," tutur Bimo kepada TribunSolo.com, Senin (4/5/2020).

Bimo menjelaskan biaya pakan dan vitamin satwa mencapai Rp 120 juta per bulannya.

Heboh RW Disebut Provokasi Penolakan Jenazah Perempuan di Klaten, Ternyata Meninggal Akibat Migren

Adapun, satwa yang dikonservasi di TSTJ Kota Solo berjumlah kurang lebih 400 ekor.

"Kalau anggarannya untuk pakan dan vitamin sebanyak Rp 120 juta dan bantuan dari Pemkot Solo Rp 100 juta, masih kurang Rp 20 juta, kalau ada yang mau donasi meringankan bagus," jelas dia.

"Untuk Mei, Juni, dan Juli masih aman," imbuhnya membeberkan.

Bimo berharap pandemi Corona segera berhenti, misalkan belum langkah-langkah antisipatif telah disiapkan.

UPDATE Corona di Indonesia 4 Mei 2020: Jumlah Pasien Positif Covid-19 Mencapai 11.587 Orang

Adopsi satwa menjadi satu diantaranya yang disiapkan pengelola TSTJ Kota Solo.

"Misalnya Gajah, masyarakat bisa membantu pakan gajah itu, adopsi satwa itu luas cakupannya, bisa bantu pakan, perbaikan dinding, atap, dan lantai agar satwanya sejahtera," kata dia.

"Kalau pandemi Corona masih berlanjut sampai akhir tahun ini, misalnya, keberlangsungan hidup satwa masih bisa berlanjut," tandasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved