Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Soal Imbauan Salat Idulfitri di Rumah dari MUI, Muhammadiyah Jateng Beri Tanggapan

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau agar masyarakat melakukan salat Idulfitri di rumah.

Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
TRIBUNSOLO.COM/AGIL TRI
ILUSTRASI - Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, saat salat Id di lapangan setya negara, Rabu (5/6/2019). 

TRIBUNSOLO.COM - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau agar masyarakat melakukan salat Idulfitri di rumah.

Namun imbauan itu tidak diserta merta diterima masyarakat khususnya masyarakat Jawa Tengah.

Satu di antaranya dari Pengurus Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Tengah yang menanggapi instruksi dari MUI tersebut.

Selama Pandemi Corona, Umat Islam Diimbau Beribadah Tarawih dan Salat Idul Fitri di Rumah

Dikutip TribunSolo.com dari Tribunjateng.com, Ketua PW Muhammadiyah Jawa Tengah, Tafsir menilai tidak dapat memaksa semua warganya untuk mengikuti imbauan dari MUI.

Pasalnya tidak semua fatwa harus dipatuhi 100 persen oleh masyarakat.

"Kalangan graasroot Muhammadiyah tidak menutup kemungkinan masih berniat salat Idul fitri di Masjid lantaran rumahnya dekat dengan Masjid. Jadi mereka berpikir eman-eman kalau gak dipakai buat salat Idul fitri," ujarnya, Jumat (8/5/2020).

Menurut Tafsir, warga Muhammadiyah yang bersikukuh menggelar salat idul fitri di masjid adalah orang-orang yang masuk jaringan non struktural di kepengurusan.

Hoaks, Kabar Pria Asal Klaten Nekat Ceburkan Diri ke Sungai karena Putus Cinta, Begini Kata Kades

Warga non struktural tersebut berada di Kabupaten atau Kota kecil terutama di lokasi desa yang terpencil.

Di sisi lain, pengurus Muhammadiyah yang termasuk struktural terutama di inti kepengurusan diyakini akan tetap menaati aturan tersebut.

"Hanya saja yang non struktural satu dua ada yang ingin tetap salat di masjid.

Soal Pilkada Rencana pada Desember 2020, Wali Kota Solo: Tunggu Kepastian KPU

Namun Itu yang lokasinya di desa atau kabupaten yang wilayahnya skala kecil," terangnya.

Kendati demikian, Tafsir menegaskan, warga Muhammadiyah yang non struktural tersebut sudah memastikan lokasi aman untuk salat Idul fitri di masjid.

"Mereka juga berjanji dan berkomitmen menjaga protokol kesehatan dan bertanggung jawab kalau ada masalah kesehatan pada jemaahnya," ungkapnya.

Tafsir mengungkapkan, sebenarnya dalam fatwa Tarjih yang diterbitkan oleh PP Muhammadiyah.

Hadiri Empat Event Berbeda Kota dalam Sehari, Didi Kempot Gunakan Helikopter

Pihaknya telah meminta agar warganya menaati imbauan dari MUI untuk salat idul fitri berjamaah di rumah.

"Tetapi pada kenyataannya saat pihaknya menggelar rakor seluruh Jateng, sejumlah pengurus Muhammadiyah ada yang menyampaikan permintaan agar tetap bisa menggelar salat idul fitri di masjid," tandasnya. (Iwan Arifianto) 

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul "Beda Pendapat Sholat Idulfitri di Rumah Antara MUI dan PW Muhammadiyah Jateng"

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved