Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Djoko Santoso Meninggal Dunia

Penampakan Rumah Masa Kecil Mantan Panglima TNI Djoko Santoso, Sederhana di Kampung Baru Solo

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso lahir hingga memasuki ABG dihabiskan di Kota Solo.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Adi Surya
Rumah masa kecil mantan Panglima Djoko Santoso yang kini ditempati adiknya Tutik Suyono (63) di RW 02, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, Minggu (10/5/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso lahir hingga memasuki ABG dihabiskan di Kota Solo.

Lantas, seperti apakah rumah masa kecil sosok berpengaruh di Indonesia itu?

Ia lahir di Solo 8 September 1952 dari keluarga yang sederhana, ayahnya seorang guru SMA dan ibundanya ibu rumah tangga pada umumnya.

Rumah orang tuanya kala itu masih berbentuk joglo di lingkungan RW II Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo.

Adapun rumah tersebut kondisinya sudah cukup bagus bercat hijau di kawasan permukiman padat.

Prabowo Subianto Sebut Djoko Santoso Sosok Penuh Loyalitas: Beliau Ikut Besarkan Gerindra

Kisah Djoko Santoso saat Tinggal di Solo, Prihatin Jual Kartu Lebaran, Tapi Takdir Jadi Panglima TNI

Gaji ayahnya menjadi andalan keluarga Djoko Santoso untuk bertahan hidup dan membuat mereka menjalani hidup prihatin.

Adik keempat Djoko Santoso, Tutik Suyono (63) menuturkan masa kecil mendiang sama seperti kebanyakan anak-anak.

Sementara Djoko Santoso merupakan anak sulung dari 10 bersaudara.

"Hidup prihatin dilakukan, kadang makan nasi kadang tidak, bapak-ibu saya itu ingin kesepuluh anaknya jadi orang hebat semua," tutur Tutik kepada TribunSolo.com di lingkungan RW II Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, Minggu (10/5/2020).

Waktu menginjakan jenjang pendidikan SMP, Djoko Santoso ikut membantu keuangan keluarga dengan menjual kartu ucapan hari raya.

"Waktu hari libur, beliau beli kartu ucapan hari raya terus dijual di Sriwedari, kartu itu berbagai macam," ujar Tutik.

Tutik lupa harga kartu-kartu ucapan itu dijual kakak pertamanya tersebut.

Mantan Panglima TNI Djoko Santoso Meninggal, Keluarga di Solo Berduka, Adik Keempat Tak Ada Firasat

BREAKING NEWS : Djoko Santoso Mantan Panglima TNI dan Ketua Kampanye Prabowo-Sandi Meninggal Dunia

"Saya lupa untuk harganya berapa pada waktu itu," katanya.

Djoko kadang juga mengajak teman-teman dikampungnya untuk belajar bersama di rumahnya yang sederhana.

"Waktu SMP-SMA, belajar mengumpulkan teman-teman di sini, bapak sampai menyiapkan meja besar panjang," ujar Tutik.

"Ya, karena anaknya segitu banyaknya, paling ya seminggu sekali, bapak juga menemani waktu belajar," tambahnya.

Tutik tidak menampik cara mendidik kedua orang tuanya saat masih hidup menjadi satu di antara faktor kesuksesan yang diterima anak-anaknya kini, tak terkecuali Djoko Santoso.

BREAKING NEWS : Indomaret Laweyan Solo Terbakar, Api dan Asap Hitam Membumbung Tinggi

Meski Kelahiran Solo, Mantan Panglima TNI Djoko Santoso Dimakamkan di San Diego Hill Karawang Jabar

Ditambah lagi, kedua orang tuanya memiliki tanggungan 10 anak dan tidak ingin merepotkan tetangga.

"Bapak-ibu hebat, beliau orang tidak mampu selalu berusaha untuk membiayai kesepuluh anaknya, tidak merepotkan orang sekitar, itu luar biasa," ucap Tutik.

"Ternyata bisa jadi orang semua," tandasnya.

Dia menyebut usai kakaknya baru mulai merantau untuk mengawali karier militer dari pendidikan Akademi Militer (Akmil) di Magelang sekitar tahun 1970-an.

"Sampai akhirnya Mas Djoko jadi Panglima TNI," jelasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved