Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Djoko Santoso Meninggal Dunia

Pernah Sekolah di SMAN 1 Solo, Begini Sosok Mantan Panglima TNI Djoko Santoso di Mata Para Alumni

Mendiang Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Djoko Santoso tercatat sebagai alumni SMA Negeri (SMAN) 1 Solo semasa hidupnya.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
TRIBUNSOLO.COM/ASEP ABDULLAH ROWI
Mantan Panglima TNI dan juga Ketua BPN Prabowo-Sandi, Djoko Santoso saat tiba di Posko Garda RSP di Jalan Rajiman nomor 483, Laweyan, Kelurahan Bumi, Kecamatan Laweyan, Solo, Jumat (22/3/2019). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Mendiang Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Djoko Santoso tercatat sebagai alumni SMA Negeri (SMAN) 1 Solo semasa hidupnya.

Yakni sebelum putra asli Solo itu meniti karir kemiliterannya di Akademi Militer (Akmil) Magelang.

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Solo, Harminingsih membenarkan hal tersebut.

"Secara detail belum begitu mengerti dari teman-teman pengurus komite, beliau memang alumni, untuk tahun berapa belum sempat dicari," tutur Harminingsih kepada TribunSolo.com, Minggu (10/5/2020).

SMAN 1 Solo tempat mantan Panglima TNI Djoko Santoso mengenyam pendirikan di Jalan Monginsidi, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.
SMAN 1 Solo tempat mantan Panglima TNI Djoko Santoso mengenyam pendirikan di Jalan Monginsidi, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo. (TribunSolo.com/Istimewa)

Hal senada disampaikan Ketua Kominte SMA Negeri 1 Solo, Syamsul Bahri.

Mimpi Mantan Panglima TNI Djoko Santoso Sebelum Meninggal, Ingin Nikahkan Putrinya Lulusan S3 Italia

Mantan Panglima TNI Djoko Santoso Meninggal, Keluarga di Solo Berduka, Adik Keempat Tak Ada Firasat

"Benar, beliau alumni SMA Negeri 1 Solo, insyaAllah angkatan 1971," kaya Syamsul.

"Kalau tidak salah beliau mengambil jurusan Paspal (Ilmu Pengetahuan Alam)," imbuhnya membeberkan.

Mendiang Djoko Santoso juga sempat berkunjung ke SMA Negeri 1 Solo semasa masih aktif menjadi Panglima TNI.

"Saat beliau masih aktif jadi panglima pernah datang ke sekolah kita antara tahun 2009-2010," kata Syamsul.

"Itu waktu reuni, beliau menyempatkan hadir," tambahnya.

Djoko Santoso selalu mendukung kegiatan-kegiatan diselenggarakan SMA Negeri 1 Solo.

"Banyak mensupport kita, dalam artian ketika ketemu murid-murid memberikan motivasi supaya belajar yang rajin untuk meraih cita-cita," tandasnya.

Lahir dan Menginjak Dewasa di Solo

Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Djoko Santoso lahir di Kota Solo, 8 September 1952 sebagai anak sulung dari 10 bersaudara.

Ia lahir dari keluarga yang sederhana, ayahnya seorang guru SMA dan ibundanya ibu rumah tangga pada umumnya.

Rumah orang tuanya kala itu masih berbentuk joglo di lingkungan RW II Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo.

Gaji ayahnya menjadi andalan keluarga Djoko Santoso untuk bertahan hidup dan membuat mereka menjalani hidup prihatin.

Penampakan Rumah Masa Kecil Mantan Panglima TNI Djoko Santoso, Sederhana di Kampung Baru Solo

Kisah Djoko Santoso saat Tinggal di Solo, Prihatin Jual Kartu Lebaran, Tapi Takdir Jadi Panglima TNI

Adik keempat Djoko Santoso, Tutik Suyono (63) menuturkan masa kecil mendiang sama seperti kebanyakan anak-anak.

"Hidup prihatin dilakukan, kadang makan nasi kadang tidak, bapak-ibu saya itu ingin kesepuluh anaknya jadi orang hebat semua," tutur Tutik kepada TribunSolo.com di lingkungan RW II Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, Minggu (10/5/2020).

Waktu menginjakan jenjang pendidikan SMP, Djoko Santoso ikut membantu keuangan keluarga dengan menjual kartu ucapan hari raya.

"Waktu hari libur, beliau beli kartu ucapan hari raya terus dijual di Sriwedari, kartu itu berbagai macam," ujar Tutik.

Tutik lupa harga kartu-kartu ucapan itu dijual kakak pertamanya tersebut.

"Saya lupa untuk harganya berapa pada waktu itu," katanya.

Inilah Nasihat yang Terus Diingat Sandiaga Uno dari Almarhum Djoko Santoso Sampai Sekarang

BREAKING NEWS : Djoko Santoso Mantan Panglima TNI dan Ketua Kampanye Prabowo-Sandi Meninggal Dunia

Djoko kadang juga mengajak teman-teman dikampungnya untuk belajar bersama di rumahnya yang sederhana.

"Waktu SMP-SMA, belajar mengumpulkan teman-teman di sini, bapak sampai menyiapkan meja besar panjang," ujar Tutik.

"Ya, karena anaknya segitu banyaknya, paling ya seminggu sekali, bapak juga menemani waktu belajar," tambahnya.

Tutik tidak menampik cara mendidik kedua orang tuanya saat masih hidup menjadi satu di antara faktor kesuksesan yang diterima anak-anaknya kini, tak terkecuali Djoko Santoso.

Ditambah lagi, kedua orang tuanya memiliki tanggungan 10 anak dan tidak ingin merepotkan tetangga.

"Bapak-ibu hebat, beliau orang tidak mampu selalu berusaha untuk membiayai kesepuluh anaknya, tidak merepotkan orang sekitar, itu luar biasa," ucap Tutik.

"Ternyata bisa jadi orang semua," tandasnya.

Dia menyebut usai kakaknya baru mulai merantau untuk mengawali karier militer dari pendidikan Akademi Militer (Akmil) di Magelang sekitar tahun 1970-an.

"Sampai akhirnya Mas Djoko jadi Panglima TNI," jelasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved