Ramadhan 2020
Sering untuk Berbuka Puasa, Inilah Dampak Kesehatan Makan Gorengan saat Mengawali Buka Puasa
Kita sadari bersama jika salah satu kebiasaan orang Indonesia ketika masuk waktu berbuka puasa yakni menyantap gorengan.
"Bagi orang yang sensitif terhadap minyak goreng, tenggorokan yang masih kering atau sedang terinfeksi, mengonsumsi gorengan tentu akan mempercepat timbulnya radang tenggorokan," ujar Inge.

Sedangkan untuk menetralisir tenggorokan usai mengkonsumsi gorengan, Inge memberika saran untuk minum air putih.
Namun, hal tersebut tidak akan berpengaruh banyak bagi orang yang telah teriritasi, walau sudah minum banyak air putih.
"Obatnya adalah dengan menghindari gorengan saja," jawab Inge.
Lain pihak, dosen di Program Studi (Prodi) Gizi Kesehatan Universitas Gadjah Mada (UGM), Harry Freitag menyebutkan, sebelum memakan gorengan saat berbuka puasa, sebaiknya minum terlebih dahulu.
Tindakan tersebut guna membasahi tenggorokan dulu sebelumnya.
"Kalau gorengannya digoreng dengan minyak berulang, karena teroksidasi, sehingga mengiritasi tenggorokan," ujar Harry pada Sabtu (9/5/2020).
Akan tetapi, apabila ingin terhindar dari penggorengan yang berulang kali, maka pembeli bisa menggoreng sendiri.
• Soal Vaksin Corona, Ahli Kesehatan WHO: Tidak Bisa Dipastikan Vaksin Corona Akan Ada atau Tidak
Gorengan tak mudah dicerna
Dikutip Tribunnewswiki dri Kompas, gorengan terdapat lemak dalam minyak yang membuat makanan ini sulit dicerna.
Terutama saat gorengan menjadi makanan pertama yang dimakan setelah puasa.
Ketika perut kosong usai seharian berpuasa dan lalu terisi dengan gorengan, maka menyebabkan saluran pencernaan bekerja lebih keras untuk dapat mencerna lemak tersebut.
Sebab sulit untuk dicerna, proses pencernaan makanan akan berlangsung lama dan dapat mengganggu dan menghambambat saluran pencernaan untuk memproses zat memproses zat gizi lain.
Bukan hanya itu saja, dampak dari proses pencernaan yang lama, bisa berakibat perut tidak cepat merasa kenyang.
Dari situlah timbul makan berlebihan.
