Virus Corona
4 Keluarga di UEA Terinfeksi Corona Gara-gara Ngeyel Nekat Tarawih Berjamaah
Sebelumnya, Dewan Fatwa Emirat sudah mengeluarkan larangan untuk melaksanakan salat tarawih di masjid selama Ramadan.
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) melaporkan kasus baru infeksi virus corona pada empat keluarga, Senin (11/5/2020).
Dikutip Tribunnews.com dari alarabiya.net, empat keluarga itu nekat melaksanakan salat tarawih berjamaah.
Juru bicara resmi pemerintah UEA, Dr Amna al-Dahak al Shamsi menegaskan, keluarga itu jelas-jelas melanggar aturan social distancing dan larangan berkumpul.
• Update Corona di Indonesia 12 Mei 2020: Kini Total 1.007 Orang Meninggal Dunia, Total Kasus 14.749
• Niat Mudik 7 Orang Justru Kena Razia, Bukan Pulang ke Rumah Tapi Dikarantina di Posko Covid-19 Solo
Kini empat keluarga itu wajib menjalani karantina.
Al-Shamsi menjelaskan, sudah ada aturan tegas oleh Dewan Fatwa Emirat, Otoritas Umum untuk Urusan Islam dan Wakaf, serta instansi kesehatan.
Al-Shamsi menyadari, umat Islam ada yang bersemangat untuk melaksanakan ibadah secara berjamaah.
Namun seharusnya mereka juga menyadari akan bahaya dari tindakannya itu.
• Akibat Corona, 100 Anggota DPRD dan PNS Eselon II Kabupaten Sukoharjo Tak Terima THR Tahun ini
"Kami menyadari betapa pentingnya melaksanakan perintah agama dan beribadah selama bulan suci ini," ujar Al-Shamsi.
"Namun tindakan itu lebih benar dilaksanakan sembari menerapkan pencegahan wabah penyakit," sambungnya.
Sebelumnya, Dewan Fatwa Emirat sudah mengeluarkan larangan untuk melaksanakan salat tarawih di masjid selama Ramadan.
Salat tarawih harus dilaksanakan di rumah lantaran salat berjamaah di masjid bisa membuka peluang penyebaran virus corona.
Juru bicara pemerintah UEA di bidang kesehatan, Dr. Farida al-Hosani juga sudah mengingatkan masyarakat untuk menghindari kegiatan berkumpul.
Ia juga melarang kegiatan mengantar makanan kepada para tetangga meski itu sudah menjadi budaya di negara itu.
"Kami memahami bahwa kebiasaan-kebiasaan ini sudah melekat pada budaya di UEA," kata al-Hosani.
"Namun kegiatan ini, meskipun ditujukan untuk kebaikan, bisa menyebarkan virus satu sama lain," tegasnya.