Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Kasus Daging Babi 'Rasa Daging Sapi', Kiriman dari Solo, Dinas Pertanian Solo Akui Baru Dengar

PLT Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Solo, Said Romadhon baru tahu kabar terbongkarnya peredaran daging babi mirip sapi.

Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Adi Surya Samodra
Tribunsolo.com
PLT Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Solo, Said Romadhon 

Laporan Wartawan TribunSolo.com,Ilham Oktafian

TRIBUNSOLO. COM, SOLO - PLT Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Solo, Said Romadhon angkat bicara terkait kabar terbongkarnya kasus peredaran daging babi yang diolah menyerupai daging sapi. 

Kasus tersebut terbongkar di daerah Kota Bandung, Jawa Barat dan para pelakunya kini telah diamankan. 

Mereka memiliki tugas masing-masing, yakni T (54) dan MP (46) bertugas sebagai pengepul, serta AS (39) dan AR (38) bertugas sebagai pengecer. 

Para pelaku mengaku mendapatkan kiriman daging babi dari temannya yang ada di Solo. 

Said menuturkan dirinya baru mengetahui adanya kabar tersebut.

"Saya kaget, karena saya baru dengar berita itu," tutur dia Selasa (12/5/2020).

Inilah Sosok Penjual Daging Babi Rasa Daging Sapi dari Solo, Sempat Marah Saat Diingatkan Warga

Warga Banjaran Jual Daging Babi Dibuat Mirip Daging Sapi Kiriman dari Solo, Tetangga Merasa Tertipu

Warga Usia 45 Tahun ke Bawah Bisa Kembali Bekerja? Menpan RB Tegaskan Belum Ada Produk Hukum

Said menerangkan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Surakarta Jagalan menjadi lokasi legal pemotongan daging, termasuk daging babi di Kota Solo.

Adapun proses pemotongannya harus melalui aturan yang berlaku, serta tidak sembarang memotong dan memasarkan.

"Karena untuk penyembelihan harus ada tupoksi," jelas Said. 

Said memastikan jika RPH Surakarta tidak terkait dengan pemotongan daging babi yang meresahkan itu. 

"Kalau RPH Solo ini saya pastikan tidak ada," paparnya. 

Said tidak menampik terdapat sejumlah pemotongan daging babi ilegal di Kota Solo, namun jumlahnya tidak banyak.

Ia pun selalu melakukan pengawasan karena hanya 1-2 rumah tangga yang melakukan pemotongan daging babi. 

"Tapi ada 1-2 rumah tangga yang melakukan pemotongan daging, itupun besaran dagingnya kecil," terangnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved