Mengapa Perpisahan dengan Pasangan Bisa Membuat Seseorang Menjadi Trauma? Ini Penjelasannya
Dan berharap bisa menjalani hidup sampai tua bersama. Tapi hubungan asmara tidak selamanya indah seperti yang kita bayangkan.
Penulis: Reza Dwi Wijayanti | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
TRIBUNSOLO.COM – Memiliki hubungan yang baik dan indah bersama pasangan merupakan impian bagi setiap pasangan.
Dan berharap bisa menjalani hidup sampai tua bersama.
Tapi hubungan asmara tidak selamanya indah seperti yang kita bayangkan.
Ada banyak sebab sesuatu yang buruk akan terjadi dalam sebuah hubungan, misalnya saja perpisahan.
Hal yang paling melukai dan menyakitkan karena terasa seperti mimpi buruk yang tidak akan pernah berakhir.
Rasa sakit inilah yang bisa membuat seseorang trauma, merasa trauma akan sebuah hubungan.
• Positif Covid-19 di Solo Raya 13 Mei Tembus 171 Kasus, Sukoharjo 51 Kasus, Solo-Sragen Kejar-kejaran
• Buah Salak Ternyata Memiliki Banyak Manfaat bagi Kesehatan Tubuh, Apa Saja?
Dilansir dari yourtango.com, sebuah trauma akan memunculkan konsekuensi fisik dan emosional yang dapat membuat seseorang merasa cemas, tertekan, dan putus asa.
Ditambah lagi akan lebih sering kehilangan kepercayaan pada cinta bahkan pada orang lain.
Segala sesuatu pasti memiliki risiko, sama halnya dengan cinta.
Jika kita berani untuk mencintai berarti kita juga harus siap menerima kemungkinan kehilangan.
Satu-satunya cara untuk menghindari kehilangan yakni dengan tidak mencintai orang lain tetapi itu tidak lebih buruk daripada kehilangan.
“Lebih baik untuk mencintai dan kehilangan daripada tidak pernah mencintai sama sekali,” kata sebuah pepatah lama.
Pada dasarnya semua itu tergantung pada diri kalian masing-masing, semua keputusan ada di tangan kalian.
Banyak orang berpikir perpisahan merupakan hal yang menyedihkan tetapi sebagian orang malah melakukan perpisahan demi kebaikan.
Untuk tidak saling menyakiti lagi, bahkan menghancurkan.