Saat Sultan HB X Ancam Pilih PSBB Jika Masih Banyak Orang Keluar Rumah yang Bikin Parah Corona
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengakui bahwa masih banyak masyarakat yang sulit menerapkan hidup disiplin di tengah pandemi.
TRIBUNSOLO.COM - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengakui bahwa masih banyak masyarakat yang sulit menerapkan hidup disiplin di tengah pandemi.
Bila ke depan kebiasaan tersebut terus berlanjut semakin parah dan berdampak signifikan dengan lonjakan kasus positif, maka Sultan mengatakan bukan tidak mungkin pilihan PSBB akan ditempuh Pemda DIY.
"Kita masih campaign. Kami berharap masyarakat mau mendisiplinkan diri, yang sebetulnya kita PSBB atau tidak, kalau mereka patuh disiplin di rumah selesai masalahnya. Tapi kesulitan kita itu untuk menahan diri tidak keluar rumah kalau tidak penting. Itu sepertinya ngrekoso. Kita bisanya mencoba berdialog dengan warga untuk mematuhi protokol kesehatan itu," ujar Sultan saat Jumpa Pers di Gedong Wilis, Jumat (15/5).
Sultan menambahkan, sembari melihat perkembangan dari kluster yang ada di DIY, bila setelah ditemukan hasil reaktif perkembangan mengarah ke kasus positif, maka Sultan mengatakan PSBB bisa menjadi opsi yang dipilihnya.
• Di Tengah Pandemi Corona, 27 Bidan di Karanganyar Terima SK PNS, Begini Harapan Bupati Juliyatmono
• Hasil Swab Corona Positif, Pria Ini Peluk Orang di Dekatnya supaya Tertular: Kamu Sekarang ODP!
"Tapi kalau memang nanti kita anggap dengan klaster-klaster itu positifnya dominan, kita punya pertimbangan mungkin kita terapkan PSBB biar kita menertibkan yang tidak disiplin. Sebelum itu kita lakukan kita mohon kesadaran masyarakat," tegasnya.
Ia menambahkan, bahwa pihaknya mendorong desa-desa untuk mendata pemudik dengan harapan dari awal masyarakat bisa menempatkan diri sebagai pelaksana dan bertanggung jawab minimal atas dirinya sendiri dan bukan semata-mata menjadi korban kebijakan pemerintah.
"Tidak sekadar objek Pemda tapi subjek dalam proses untuk mendisiplinkan diri bisa berpartisipasi seperti yang terjadi pada 2006 dan 2010. Kita terimakasih masyarakat saling membantu, itu karakter kita. Tapi jangan hanya saling membantu tapi punya kesadaran mendisiplinkan diri tidak keluar kalau tidak penting," pungkasnya.
Belum PSBB
Sebelumnya, Sultan meminta agar masyarakat tidak berspekulasi terkait PSBB di DIY. Prinsip yang diterapkan dalam PSBB hakikatnya sama, yakni meminta masyarakat tetap di rumah seperti yang sudah dilakukan belakangan ini.
"Belum (usulan PSBB). Kita lihat positifnya dulu. Kita jangan berasumsi paling baik PSBB. Habis semua PSBB itu karena faktanya dengan PSBB itu mereka yang nggak mau tertib (tetap) pergi keluar. Kalau mau mendisiplinkan diri, ngapain susah-susah. Masyarakat tinggal di rumah. Itu aja, nggak ada yang lain," ujarnya di Kepatihan, Jumat (8/5).
Ia mengatakan bahwa jumlah ODP dan PDP saat ini masih terus diawasi. Mereka yang masuk dalam golongan tersebut bisa jadi mendapati hasil negatif atau positif sehingga selanjutnya daapt dilihat peningkatan atau eskalasi kasus positif baru di DIY, yang menjadi salah satu syarat pengajuan PSBB.
• YouTuber Indira Kalistha Dikecam karena Anggap Corona B Aja, dr Tirta: Jangan Menantang Takdir!
• Efek Samping yang Akan Terjadi pada Tubuh Jika Kalian Tiba-Tiba Berhenti Minum Kopi, Apa Saja?
"PSBB melihat perkembangan di situ. Bukan yang tertular. Bukan seperti misalnya dengan Indogrosir ditutup seperti itu berarti semua kena. Maka yang dilihat (lebih banyak) antara yang positif sama yang meninggal, jelas positif," bebernya.
Sultan pun menyayangkan tindakan karyawan Indogrosir di mana pasien tersebut telah dinyatakan positif Covid-19, yang tidak memberikan informasi secara jujur kepada pihak medis yang menanganinya.
"Kalau memberikan keterangan tidak lengkap, tidak benar, misal ditracing seperti Indogrosir itu maslaah lain. Tapi kita tidak bisa menindak kalau dia bohong. Harus tetap jujur karena jujur membawa konsekuensi yang lain. Kenapa tidak jujur, wong dia melakukan kelalaian sendiri, pergi kok. Kenapa dia harus sembunyikan," sesalnya.
Raja Keraton Yogyakarta tersebut kembali mengingatkan masyarakat ketika mereka tidak disiplin dan mematuhi aturan yang berlaku, maka wabah Covid-19 tidak akan segera berakhir.