Ilmuwan Hong Kong: Jika Manusia Menggunakan Masker, Mereka Sebenarnya Melindungi Orang Lain
Profesor Yuen Kwok-yung dari Universitas Hong Kong membahas bagaimana partisi masker bedah secara efektif mengurangi penularan virus corona.
Penulis: reporter | Editor: Tribun Network
Setelah tujuh hari, 10 dari 15 hamster sehat, atau 66,7 persen, ditempatkan di kandang tanpa partisi yang terinfeksi.
Tetapi ketika penghalang masker bedah diletakkan di sisi hamster yang terinfeksi, hanya dua dari 12 hamster di kandang yang bersebelahan, atau 16,7 persen, dinyatakan positif terinfeksi virus corona.
Angka pun naik menjadi empat dari 12 ketika partisi hanya ditempatkan di kandang dengan hamster sehat.
"Dalam percobaan hamster kami, terlihat sangat jelas jika hamster atau manusia yang terinfeksi ((terutama yang asimptomatik (orang tanpa gejala) atau simtomatik)) mengenakan masker, mereka sebenarnya melindungi orang lain."
"Itu hasil terkuat yang kami tunjukkan di sini," kata Yuen.

• Penelitian Monash University Sebut Obat Kutu Bisa Hancurkan Virus Corona, Dijual Bebas di Apotek
"Penularan virus corona dapat dikurangi hingga 50 (poin persentase, red) saat masker bedah digunakan."
"Terutama ketika masker dikenakan oleh orang yang terinfeksi virus," tambahnya.
Studi ini juga menemukan bahwa hamster yang terinfeksi Covid-19 melalui injeksi langsung memiliki gejala yang lebih parah daripada yang tertular melalui partisi masker.
Kelompok yang terakhir mengalami skor klinis yang lebih rendah, perubahan histopatologis yang lebih ringan.
Termasuk juga viral load yang lebih rendah di jaringan saluran pernapasan.
"Hingga tahap ini, kami tidak memiliki vaksin yang aman dan efektif."
"Yang tetap praktis adalah tindakan yang sosial distancing atau memakai masker," terang Yuen.

Akhir-akhir ini, Yuen juga mengatakan dia telah memperhatikan masyarakat menjadi kurang berhati-hati.
Kini persentase warga Hong Kong mengenakan masker turun dari 97 persen menjadi kurang dari 90 persen dalam beberapa hari terakhir.
Ia pun memperingatkan agar masyarakat harus tetap waspada, karena virus bisa memiliki banyak penularan secara "diam-diam".
"Saya tahu memakai topeng akan sulit selama musim panas."
"Saran saya, terutama ketika berada di lingkungan indoor atau tertutup di mana tidak ada pertukaran udara gratis, di tempat-tempat ramai atau di transportasi umum, harus tetap mengenakan masker," tegasnya.
(Tribunnews.com/Maliana)