Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Ilmuwan Hong Kong: Jika Manusia Menggunakan Masker, Mereka Sebenarnya Melindungi Orang Lain

Profesor Yuen Kwok-yung dari Universitas Hong Kong membahas bagaimana partisi masker bedah secara efektif mengurangi penularan virus corona.

Penulis: reporter | Editor: Tribun Network
(shutterstock)
Ilustrasi mengenakan masker 

Setelah tujuh hari, 10 dari 15 hamster sehat, atau 66,7 persen, ditempatkan di kandang tanpa partisi yang terinfeksi.

Tetapi ketika penghalang masker bedah diletakkan di sisi hamster yang terinfeksi, hanya dua dari 12 hamster di kandang yang bersebelahan, atau 16,7 persen, dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

Angka pun naik menjadi empat dari 12 ketika partisi hanya ditempatkan di kandang dengan hamster sehat.

"Dalam percobaan hamster kami, terlihat sangat jelas jika hamster atau manusia yang terinfeksi ((terutama yang asimptomatik (orang tanpa gejala) atau simtomatik)) mengenakan masker, mereka sebenarnya melindungi orang lain."

"Itu hasil terkuat yang kami tunjukkan di sini," kata Yuen.

Orang-orang yang mengenakan pakaian pelindung dan masker tiba di Stasiun Kereta Api Hankou di Wuhan, untuk naik salah satu kereta api pertama yang meninggalkan kota di provinsi Hubei tengah China awal 8 April 2020. Pihak berwenang Cina mencabut larangan lebih dari dua bulan pada perjalanan keluar dari kota di mana pandemi global pertama kali muncul.
Orang-orang yang mengenakan pakaian pelindung dan masker tiba di Stasiun Kereta Api Hankou di Wuhan, untuk naik salah satu kereta api pertama yang meninggalkan kota di provinsi Hubei tengah China awal 8 April 2020. Pihak berwenang Cina mencabut larangan lebih dari dua bulan pada perjalanan keluar dari kota di mana pandemi global pertama kali muncul. (Hector RETAMAL / AFP)

Penelitian Monash University Sebut Obat Kutu Bisa Hancurkan Virus Corona, Dijual Bebas di Apotek

"Penularan virus corona dapat dikurangi hingga 50 (poin persentase, red) saat masker bedah digunakan."

"Terutama ketika masker dikenakan oleh orang yang terinfeksi virus," tambahnya.

Studi ini juga menemukan bahwa hamster yang terinfeksi Covid-19 melalui injeksi langsung memiliki gejala yang lebih parah daripada yang tertular melalui partisi masker.

Kelompok yang terakhir mengalami skor klinis yang lebih rendah, perubahan histopatologis yang lebih ringan.

Termasuk juga viral load yang lebih rendah di jaringan saluran pernapasan.

"Hingga tahap ini, kami tidak memiliki vaksin yang aman dan efektif."

"Yang tetap praktis adalah tindakan yang sosial distancing atau memakai masker," terang Yuen.

Petugas mengenakan masker dan hazmat suit sebelum melakukan evakuasi WNI yang tiba dari Wuhan di lokasi observasi Hangar Lanud Raden Sajad, Natuna, Kepri, Minggu (2/2/2020). WNI yang sebelumnya transit terlebih dahulu di Batam tersebut dievakuasi dari Wuhan, China, akibat merebaknya wabah Virus Corona.
Petugas mengenakan masker dan hazmat suit sebelum melakukan evakuasi WNI yang tiba dari Wuhan di lokasi observasi Hangar Lanud Raden Sajad, Natuna, Kepri, Minggu (2/2/2020). WNI yang sebelumnya transit terlebih dahulu di Batam tersebut dievakuasi dari Wuhan, China, akibat merebaknya wabah Virus Corona. (tribunnews.com)

Akhir-akhir ini, Yuen juga mengatakan dia telah memperhatikan masyarakat menjadi kurang berhati-hati.

Kini persentase warga Hong Kong mengenakan masker turun dari 97 persen menjadi kurang dari 90 persen dalam beberapa hari terakhir.

Ia pun memperingatkan agar masyarakat harus tetap waspada, karena virus bisa memiliki banyak penularan secara "diam-diam".

"Saya tahu memakai topeng akan sulit selama musim panas."

"Saran saya, terutama ketika berada di lingkungan indoor atau tertutup di mana tidak ada pertukaran udara gratis, di tempat-tempat ramai atau di transportasi umum, harus tetap mengenakan masker," tegasnya.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved