Solo KLB Corona
Pandemi Corona Belum Reda, Pemerintah Pusat Gaungkan The New Normal, FX Rudy: Saya Bingung
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengaku bingung dengan tatanan hidup normal yang baru atau the new normal yang sedang digaungkan pemerintah pusat.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengaku bingung dengan tatanan hidup normal yang baru atau the new normal yang sedang digaungkan pemerintah pusat.
"Saya itu bingung, masing-masing punya kebijakan, terus terang bingung," aku Rudy, Senin (18/5/2020).
Menurut Rudy, negara semestinya menyelamatkan dan menjaga bonus demografi yang dimiliki.
"Sebetulnya target negara mestinya menyelamatkan bonus demografi yang 45 tahun ke bawah, itu harus dijaga betul," kata dia.
• Siap-siap Pedagang, Pemkot Solo Bakal Rapid Test di Pasar dan Mall : Kalau Ada Yang Positif, Bubar!
• Dua Bulan Terkapar Corona, BTC Solo Kembali Berdenyut Jelang Lebaran, Ada yang Berburu Baju Pesanan
"Di luar negeri yang dijaga yang ini, makanya ketika saya membuat KLB yang diselamatkan dulu, ya, anak-anak sekolah, setelah itu WFH menjadi urutan kedua," imbuhnya membeberkan.
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo tidak ingin gegabah memperbolehkan anak-anak kembali belajar di sekolah, apalagi pandemi Corona belum kelar.
"Anak-anak nanti belajar di rumah masih akan kita perpanjang, kita pertimbangkan itu," ujar Rudy.
"Saya tidak mau anak-anak masuk, tinggal ambil rapot kenaikan kelas terus kena virus, jadi mubazir yang saya lakukan beberapa bulan ini," tambahnya.
Rudy juga khawatir penerapan the new normal kurang optimal menekan dan memutus mata penularan Covid-19.
Apalagi, masyarakat berumur 45 tahun ke bawah diizinkan untuk beraktivitas maupun bekerja di luar rumah.
"Kasihan betul, masyarakat umur 45 tahun bergerak di lapangan dan kena semua, habis kita," kata Rudy.
• Tribunnews Bersama Cardinal Salurkan 3.000 Masker di Klaten, Bupati Sri Mulyani : Ini Ibadah Sosial
• Jelang Lebaran, Satlantas Polresta Solo Waspadai Lonjakan Pemudik, Jika Nekat Ini yang Akan Didapat
"Misal, sudah berkeluarga boleh kegiatan, dia tertular terus anaknya dan istrinya kena juga bagaimana," papar dia.
"Kalau 45 tahun ke bawah diselamatkan, 50 tahun ke atas meninggal, mereka yang meneruskan," imbuhnya.
Menurut Rudy, the new normal belum saatnya diterapkan di Kota Solo apalagi ada penambahan kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
"Kecenderungan di Kota Solo beberapa hari memang sudah tidak ada penamnahan, tetapi kini ada tambahan dari Joyotakan, kakeknya terpapar, kini 2 orang cucunya," ujar dia.
"Selesaikan pandemi ini dulu, kita fokus dulu Covid-19, itu selesaikan kalau perkembangan trennya menurun barulah the new normal dijalankan boleh," tandasnya. (*)