Virus Corona
Dampak Lockdown Amerika Serikat, PHK Karyawan Tembus 38,6 Juta Jiwa
"Jika ada yang berpikir bahwa 2,5 juta klaim baru sama sekali tidak membawa bencana, mereka menipu diri mereka sendiri,"
TRIBUNSOLO.COM - Pandemi virus corona di Amerika Serikat (AS) ternyata juga berdampak pada para pekerja.
Diketahui, sejak karantina wilayah (lockdown) diberlakukan di negara tersebut, ada sebanyak 38,6 juta jiwa pekerja yang terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Sementara saat ini, pemerintah setempat masih memperdebatkan langkah-langkah jaring pengaman sosial bagi warga terdampak PHK.
• 2 Bulan Tak Kunjung Dapat Gaji di Tengah Pandemi Corona, Begini Nasib Buruh CV Pi-Xu Gatak Sukoharjo
• Buntut Dua Pedagang Pasar Perumnas Klender Positif Corona, Puluhan Lain Lakukan Rapid Test dan PCR
Berdasarkan data Departemen Tenaga Kerja AS, sebanyak 2,34 juta warga Amerika terkena PHK pada minggu lalu. Jumlah itu memang lebih sedikit dibanding minggu-minggu sebelumnya, tapi total keseluruhan masih yang tertinggi dalam catatan.
Jumlah klaim tetap saja di atas jumlah klaim selama krisis keuangan global tahun 2008. Jumlah klaim malah sejalan dengan fenomena kehilangan pekerjaan saat Great Depression.
Klaim awal untuk tunjangan pengangguran masih terus meningkat tapi telah melewati puncaknya pada akhir Maret 2020. Laporan lain menunjukkan, penjualan rumah di AS runtuh bulan lalu, begitu pun industri manufaktur.
"Jika ada yang berpikir bahwa 2,5 juta klaim baru sama sekali tidak membawa bencana, mereka menipu diri mereka sendiri," kata ekonom Joel Naroff, memperingatkan ekonomi berada di putaran kedua gelombang PHK dikutip CNA, Jumat (22/5/2020).
Masih berdebat
Partai Demokrat di Kongres sebetulnya telah meminta senat menyetujui langkah pengeluaran 3,3 triliun dollar AS yang disetujui DPR pada pekan lalu untuk merevitalisasi ekonomi.
Tapi pemerintah Presiden AS Donald Trump menolak rancangan itu karena tengah mendorong banyak negara bagian untuk melonggarkan karantina wilayah.
"Kami melakukan hal yang benar, tetapi kami sekarang ingin pergi. Anda akan menghancurkan negara jika Anda tidak melakukannya," katanya kepada para pemimpin Afrika-Amerika dalam kunjungan ke Michigan.
Ketua DPR Nancy Pelosi pun mendorong pemerintah menyetujui Undang-Undang "Heroes Act" yang mencakup 1 triliun dollar AS untuk pemerintah pusat dan lokal, rumah sakit, petugas kesehatan, bantuan UMKM, dan masyarakat terdampak.
Di sisi lain, Menteri Keuangan Steven Mnuchin, menolak upaya Pelosi meski mengakui kemungkinan besar bantuan tambahan akan dibutuhkan.
Mnuchin mengatakan, para pejabat perlu meluangkan waktu untuk mempertimbangkan langkah selanjutnya.
Pelosi akhirnya balas menyerang Partai Republik, termasuk Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell, karena menyeret kaki mereka.
"McConnell dan Senat GOP perlu datang ke meja perundingan, membantu memberikan bantuan untuk melindungi kehidupan dan mata pencaharian," ucap Pelosi. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jumlah Pengangguran AS Tembus 38,6 Juta Jiwa",