Penangkapan Teroris di Solo
Kesaksian Ketua RT di Semanggi Pasar Kliwon Solo : Ada Dua Orang yang Dibawa Densus 88 Antiteror
Ternyata terduga teroris yang ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror di Kota Solo menjelang Idul Fitri berjumlah dua orang.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ternyata terduga teroris yang ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror di Kota Solo menjelang Idul Fitri berjumlah dua orang.
Hal ini diungkapkan Ketua RT 05 di Kampung Losari, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Sukino kepada TribunSolo.com, Minggu (24/5/2020).
"Ada BE dan REP alias AY," ungkap dia.
Lebih lanjut Sukino menerangkan, BE tinggal di wilayahnya bersama isteri keluarga mertuannya.
• Penangkapan Terduga Teroris saat Momen Idul Fitri di Solo, Begini Analisis Pengamat Terorisme
• Warga Pasar Kliwon Solo Ditangkap Densus 88 Antiteror, Begini Penjelasan Pemerintah Kecamatan
Namun menurut dia, BE bukan warga asli Semanggi, melainkan warga luar yang menikahi warganya.
"Dia (BE) berasal dari Batusangkar, Sumbar, namun dia menjadi warga sini setelah menikahi perempuan disini sejak 2017," ucap dia.
Adapun keseharian BE, selama ini membantu sang isteri berjualan online disosial media.
"Sehari-hari, dia selalu membantu isterinya berjualan online gitu," kata dia.
Sukino tak menyangka BE bisa terlibat kasus ini, mengingat BE sebagai orang yang sangat patuh dengan keluarga isterinya.
"Gak nyangka dia terlibat, padahal dia dikenal sangat baik dan taat sama keluarga isterinya,
"Bahkan dia diberikan tanggungjawab kelola indekos milik mertuanya," ujar Sukino.
• BREAKING NEWS : Densus 88 Tangkap Terduga Teroris Jaringan JAD Solo, Selama Ini Kos di Pasar Kliwon
• Ditangkap di Solo, Rumah Terduga Teroris di Tanah Datar Digeledah, Ditemukan Dua Kantong Buku Jihad
Selain BE, ada REP alias AY yang juga merupakan warga Sumatera Baret selama ini ngekos di tempat milik mertuanya.
"Baru sebulan yang lalu, BE tidak mau memberikan identitas REP alias AY," terang dia.
"Tetapi saya heran, saya sempat meminta identitas temannya dari Sumbar itu, susah," tutur Sukino.
Dia menambahkan, jika BE selalu berkelit saat diminta identitas orang yang mengaku temannnya.
"Saat diminta identitas temannya, BE bilang tidak bisa karena jika dipaksa, temannya akan pergi," jawab dia.
Jaringan JAD
Sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap terduga teroris yang bermukim di Kota Solo.
Berdasar informasi yang dihimpun TribunSolo.com, terduga teroris yang bermukim di Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo tersebut berasal dari Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.
Selama ini terduga terduga teroris REP alias AY yang ditangkap menjelang Idul Fitri tepatnya pada Kamis (21/5/2020) pukul 12.55 WIB bermukim di sebuah indekos di Pasar Kliwon.
Ia diduga terlibat aksi teror jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Kapolresta Solo, Kombes Pol Andy Rifai membenarkan kabar penangkapan terduga teroris tersebut.
"Ditangkapnya di Sukoharjo," terang Andy kepada TribunSolo.com, Minggu (24/5/2020).
Andy mengungkapkan terduga teroris juga sempat menempati sebuah kos yang berada di Kecamatan Pasar Kliwon.
"Kosnya di Pasar Kliwon, benar," ungkapnya.
Andy menuturkan penangkapan sebagai pengembangan kasus teror yang terjadi di Sumatera Barat.
"Itu pengembangan dari Sumatera Barat," tuturnya.
Namun dugaan akan melakukan aksi terorisme, TribunSolo.com belum mendapatkan informasinya.
Ada 11 Buku Disita
Pasca penangkapan terduga teroris REP alias AY sebelum Idul Fitri, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror langsung menggeledah kos yang berada di Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo.
Kapolresta Solo, Kombes Pol Andy Rifai menyampaikan puluhan buku jihad diamankan dari kos tersebut.
"Ia kos di daerah Pasar Kliwon," terang Andy kepada TribunSolo.com, Minggu (24/5/2020).
"11 buku diamankan dari kos," imbuhnya membeberkan.
Adapun belasan buku tersebut diduga kuat berisi seruan jihad.
Andy menuturkan pihaknya belum bisa memastikan peran yang diemban terduga teroris yang berasal dari Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.
Pasalnya Polresta Solo menurut dia, hanya membantu pengamanan saat penggeledahan pada Kamis (21/5/2020) pukul 12.55 WIB.
"Kalau terkait perannya Densus 88 yang lebih tahu, kita cuma bantu geledah rumah," tuturnya.
Andy mengungkapkan terduga teroris ditangkapnya di daerah Kabupaten Sukoharjo.
"Ditangkapnya di Kabupaten Sukoharjo," ungkapnya.
Andy menjelaskan penangkapan tersebut sebagai pengambangan kasus di Sumatera Barat.
"Itu pengembangan dari Sumbar," ucapnya. (*)