Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Solo KLB Corona

Dulu Ikut Makamkan Jenazah Covid-19, Kini Warga Sambi Boyolali Terima Kenyataan Jadi Positif

Satu dari sejumlah orang yang sempat membuka kain kafan positif Covid-19, kini terinfeksi Corona di Kabupaten Boyolali.

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO
ILUSTRASI PEMAKAMAN : Personel Public Safety Center (PSC) 119 Kota Malang mengenakan alat pelindung diri (APD) membawa jenasah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di sebuah tempat pemakaman umum di Kota Malang, Sabtu (4/4/2020). Proses Pemakaman PDP yang hasil tesnya negatif COVID-19 ini dilaksanakan sesuai protokol pemakaman pasien COVID-19 karena almarhum mempunyai riwayat sakit Paru-paru. 

Dari total 26 orang, yang telah dinyatakan sembuh 14 orang, yang masih menjalani perawatan 11 orang dan meninggal 1 orang.

Tak Pakai Protokoler

Pemulasaraan seorang warga Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali tidak menggunakan protokoler kesehatan Covid-19 yang dianjurkan pemerintah.

Adapun hasil swab PCR warga tersebut baru keluar selang dua hari setelah pemulasaraan dan menunjukkan hasil positif Covid-19.

Akibatnya, sebanyak kurang lebih 19 orang kini menjalani karantina mandiri dan sedang menanti giliran uji rapid test serta swab PCR.

Sebanyak kurang lebih 19 orang menghadiri acara pemulasaraan warga tersebut, termasuk diantaranya anak-anak.

"Sekitar ada 19 orang yang datang, dan yang membuka jenazahnya hanya 4 orang, yang menyaksikan ada anggota keluarga juga anak-anak," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S Survivalina, kepada TribunSolo.com, Senin (18/5/2020).

Selang dua hari pemulasaraan, tepatnya 16 Mei 2020, hasil tes swab PCR warga tersebut keluar dan menujukkan hasil positif Covid-19.

Buntut Teror UGM Mengaku Anggota PDM, Pemuda Muhammadiyah Akan Kerahkan Massa Bantu Usut Kasus Ini

Masjidil Aqsa di Palestina Kembali Dibuka, 700 Umat Muslim Salat Subuh Berjamaah

Keluarga yang sempat menghadiri proses pemulasaraan langsung menjalani karantina mandiri selama 14 hari.

"Sekarang mereka dalam karantina semuanya, sejak 17 Mei 2020 setelah adanya surat yang menyatakan yang meninggal positif," jelas Ratri.

"Empat orang yang membuka kain jenazah sudah kita agendakan menjalani proses uji swab sekira 21 Mei 2020," tandasnya.

Ratri juga menyampaikan warga tersebut sempat dirawat Rumah Sakit Mitra Keluarga Jakarta.

"Itu orang asal Sambi, tapi posisinya tinggal di Jakarta, tanggal 11 Mei 2020 itu sakit kemudian diperiksakan di poliklinik daerah sana," jelas Ratri.

"Setelah itu, 13 Mei 2020, fisiknya menurun, kemudian 14 Mei 2020 meninggal dunia saat perjalanan ke rumah sakit," imbuhnya membeberkan.

Ratri menuturkan warga tersebut belum berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) saat dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit.

"Dari Jakarta statusnya tidak PDP terus langsung di bawa ke Boyolali untuk dimakamkan," tuturnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved