Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Solo KLB Corona

Resmi Positif, PDP Bayat Klaten yang Meninggal Dunia Bertetangga dengan Pasien Covid-19 di Semarang

Pasien dalam pengawasan (PDP) dari Desa Banyuripan, Kecamatan Bayat, Kabupaten yang meninggal dunia resmi berstatus terkonfirmasi positif Covid-19.

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Istimewa
ILUSTRASI : Pemakaman jenazah dari Semarang yang dihadiri puluhan orang di malam hari yang ternyata positif Corona di Dukuh Purwosari, Desa Ngerangan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Selasa (2/6/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN – Pasien dalam pengawasan (PDP) dari Desa Banyuripan, Kecamatan Bayat, Kabupaten yang meninggal dunia resmi berstatus terkonfirmasi positif Covid-19.

Adapun status PDP berinisial GYT yang dimakamkan Rabu (3/6/2020) lalu itu baru keluar Senin (8/6/2020) usai pihak desa mendapatkan informasi hasil tes swab warganya yang bermukim di Semarang tersebut ternyata positif.

Bahkan ada info mengejutkan jika GYT bertetangga dengan TK (53) yang pemakamannya pada Selasa (1/6/2020) menggegerkan, karena warga tidak tahu ternyata yang bersangkutan positif Covid-19.

Tribunnews-Cardinal Salurkan 2.500 Masker, Danrem Surakarta Brigjen Rafael Cerita TNI Tangani Corona

Buntut Perawat & Dokter Positif Corona, Bupati Klaten Sri Mulyani Minta RS di Pedan Tutup Sementara

Adapun informasinya dihimpun TribunSolo.com, GYT hidup bertetangga TK dari Desa Ngerangan, Kecamatan Bayat ketika berada di perantauan di Kecamatan Candisari, Kota Semarang.

Kepala Desa Banyuripan, Tugina menekankan, pihaknya sudah memperoleh informasi hasil swab almarhum GYT hari ini, setelah beberapa hari pemakaman Rabu (3/6/2020) lalu.

Beruntung pemakaman GYT berlangsung selama 90 menit dengan menerapkan menggunakan protap Covid-19.

"Sudah keluar hasilnya positif," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Rabu (10/6/2020).

Seluruh proses pemakaman almarhum dilakukan oleh relawan dari BPBD Klaten serta mengenakan APD lengkap.

"Pemakaman dilakukan pada malam hari sehingga warga yang melayat ada sekitar pemakaman setempat sedikit," jelasnya. 

Meskipun demikian, Tugina mengaku tetap meminta seluruh yang mengikuti pemakaman almarhum GYT untuk memberi jarak puluhan meter sehingga melihat proses pemakaman dari kejauhan.

"Setelah almarhum dimakamkan dengan APD lengkap, kami mendapat kabar dia positif Covid-19," ujar dia.

Ada 24 Orang Kontak Erat

Melihat kenyataan itu, pihaknya dan jajaran gugus tugas warganya yang miliki kontak erat dengan almarhum untuk isolasi mandiri.

“Ada 24 orang yang sebagian besar keluarga dari almarhum," harap dia.

Untuk itu pihaknya akan dilakukan pengambilan sampel untuk tes swab kepada keluarga inti.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved