Pilpres 2024
Prabowo Ditolak Jika Maju Pilpres 2024, Gerindra Solo Tak Khawatir Ditinggalkan Massa PA 212
Partai Gerindara Solo tak tidak khawatir bila kelak pada Pilpres 2024 kehilangan masa dukungan dari Persaudaraan Alumni (PA) 212.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Partai Gerindara Solo tak tidak khawatir bila kelak pada Pilpres 2024 kehilangan masa dukungan dari Persaudaraan Alumni (PA) 212.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Solo, Ardianto Kuswinarno menanggapi santai 'ancaman' PA 212 yang menolak dukungan Prabowo Subianto jika nanti akan mencalonkan diri dalam Pilpres 2024.
Gerindra, lanjut Ardianto, tidak khawatir bila kelak kehilangan masa dukungan dari PA 212.
"Kalau Gerindra prinsipnya, kita partai nasionalis bukan agamis atau bukan berlatarbelakang agama," kata Ardianto kepada TribunSolo.com, Sabtu (13/6/2020).
• PA 212 & PKS Tolak Prabowo di Pilpres 2024, Begini Respon Mudrick Eks Koordinator Relawan Solo Raya
• Prabowo Subianto Sebut Djoko Santoso Sosok Penuh Loyalitas: Beliau Ikut Besarkan Gerindra
"Kita santai-santai saja, tidak khawatir, kita partai nasionalis, tidak semua PA 212 itu menjauhi bapak (Prabowo), banyak juga yang mendekat karena sikap negarawan bapak," tambahnya.
Prabowo yang kini Menteri Pertahanan dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu, menurut Ardianto bukan sosok yang ambisius terhadap jabatan.
Hal itu untuk merespon pernyataan PA 212 terhadap Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.
"Kalau kita dari Gerindra Solo boleh-boleh saja pernyataan seperti itu, toh bapak itu orangnya tidak ambisius," kata dia.
"Ini kan istilahnya bicara maju Presiden itu masih lama, tanggapan itu masih terlalu dini," terangnya menekankan.
Bahkan soal wacana Prabowo akan melanjutkan perjuangan dalam Pilpres 2024 mendatang, belum bisa dipastikan.
"Bapak masih menimang-nimang, bapak itu seorang yang berjiwa negarawan, tidak terlalu ambisius," tuturnya.
Guna menyongsong Pilpres 2024, Ardianto mengungkapkan saat ini tengah mendorong regenerasi di internal partai.
"Kita tetap mendorong adanya regenerasi, nanti kan ada mas Sandiaga yang sekarang menjabat Waketum Gerindra, bisa saja nanti di tengah jalan pak Sandiaga yang maju," ucap dia.
"Politik itu dinamis," tegasnya.
• Ramaikan Pilkada Tangsel, Keponakan Prabowo Rahayu Saraswati Dikabarkan Maju dengan Sekda Tangsel
• PA 212 Sebut Prabowo Lembek soal Natuna, Begini Tanggapan Menhan yang Juga Dibela Fadli Zon
Nama Prabowo Sudah Habis?
Sebelumnya diberitakan Tribunnews.com, PA 212 kelompok-kelompok yang awalnya bergabung dalam Aksi 212 dan lantas mendukung Prabowo pada Pilpres 2019, kini juga tak mau lagi mendukung mantan menantu Presiden Soeharto itu.
Menurut Ketua Umum PA 212, Slamet Maarif, Prabowo sudah selesai atau finis.
"Pilpres 2019 pengalaman sendiri bagi kami dan untuk perjuangan kami ke depan bahwa Prabowo sudah finis. Biarkan saat ini Prabowo menikmati dan menyelesaikan tugasnya sebagai Menhan," ujar Slamet, ketika dihubungi Tribunnews.com, Kamis (11/6/2020).
Ketimbang maju lagi sebagai capres, Slamet menilai Prabowo lebih baik menjadi seorang negarawan dan membiarkan adanya calon presiden baru dan muda untuk memimpin Indonesia.
"Cukuplah Prabowo di 2024 menjadi negarawan dengan memunculkan capres baru yang muda, karena kami yakin 2024 saatnya yang muda yang pimpin negeri. Apalagi umat punya catatan sendiri kepada Prabowo yang susah untuk dilupakan di 2019," kata dia.
Terpisah, Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, mengatakan, partainya tak mempermasalahkan rencana Prabowo untuk maju lagi dalam kontestasi pemilihan presiden.
• Usul Pilkada 2020 Diundur & Dibarengkan Pilpres 2024, Wali Kota Solo Rudy Sarankan Mekanisme Ini
• Pesan Khusus Prabowo Subianto Bagi Pejuang Covid-19 di Hari Idul Fitri: Teruslah Bersemangat
Menurut dia, selama Prabowo masih memenuhi persyaratan sebagai capres, tak ada salahnya maju kembali.
Apalagi, kata dia, setiap orang memiliki hak untuk membangun bangsa.
"Selama memenuhi syarat monggo. Haknya Pak Prabowo dan semua tokoh terbaik negeri untuk maju. Selama niatnya membangun negeri kita dorong dan apresiasi," kata Mardani saat dihubungi, Kamis (11/6/2020).
Meski demikian, Mardani mengatakan pihaknya akan berupaya untuk mencalonkan capres yang berasal dari kader sendiri.
Meski saat ini, PKS masih akan membahas siapa kader yang layak maju dalam pilpres 2024.
"PKS akan membuat keputusan melalui Majelis Syuro. Tiap partai selalu berusaha memajukan kadernya," ucapnya.
"Tahun 2024 PKS akan berusaha mengusung kadernya sendiri. Tapi PKS belum akan memutuskan dalam waktu dekat." (*)