Solo KLB Corona
Buntut 1 Orang yang Meninggal Positif Corona & Sekampung Dikarantina, Begini Pengakuan DKK Sukoharjo
Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo menyikapi kabar 1 warganya yang meninggal kemudian baru tahu positif Corona sehari setelahnya.
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo menyikapi kabar 1 warganya yang meninggal kemudian baru tahu positif Corona sehari setelahnya.
Kabar tersebut yakni menggemparkan warga Panggung Mlandangan RT 2 RW 8, Kelurahan Mandan Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo.
Kepala DKK Sukoharjo, Yunia Wahdiyati mengaku belum memastikan apakah satu warga yang meninggal disebabkan karena Covid-19.
Pihaknya sendiri belum memasukkan warga tersebut ke dalam data penambahan pasien positif di Kota Makmur.
• Kabar Gembira, Anak-anak dan Ibu Hamil Bisa Liburan ke Jurug Lagi, Begini Penjelasan Wali Kota Solo
• Update Corona Global 19 Juni 2020: Arab Saudi Catatkan 145.991 Kasus, 93.915 Pasien Sembuh
"Sedang kami klarifikasi, karena ada data yang belum jelas," katanya saat dikonfirmasi TribunSolo.com, Jumat (19/6/2020).
"Sebetulnya kami belum menerima ini pasien ke notifikasi data di kami," tambahnya.
Pihak DKK mengakui, jika warga yang meninggal tersebut memang pernah menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Sukoharjo.
Untuk penyakit yang menyertai pasien tersebut, saat ini DKK Sukoharjo tengah menelusuri lebih lanjut.
"Beliau sebelumnya dirawat di rumah sakit," ujarnya.
"Namun apa yang menjadi sebab dia dirawat sedang kami telusuri," tutur dia menekankan.
Surat Edaran Pak Lurah
Sebelumnya, warga Panggung Mlandangan RT 2 RW 8, Kelurahan Mandan Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo gempar karena harus isolasi mandiri satu kampung setelah ada seorang ibu yang meninggal ternyata positif Corona.
Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, imbauan tersebut seperti yang tertuang dalam surat berkop Kelurahan Mandan dan ditandangani Lurah Junarto pada Kamis (18/6/2020) malam.
Adapun isi suratnya sebagai berikut :
Kepada yang terhormat warga masyarakat Panggung Mlandangan RT 02 RW 08 Mandan Sukoharjo dikarenakan Ibu P (inisial) yang meninggal kemarin pada tangal 17 Juni 2020 karena sakit dan setelah dilakukan rapidt test dan swab test hasilnya Ibu P (inisial) positif terinveksi virus Covid-19 atau Cocona. Maka saya selakuk kepala kelurahan Mandan meminta dengan sangat kepada warga panggung Mladangan RT 02 RW 08 agar kesadaran penuh untuk melaksanakan isolasi mandiri/lockdown mandiri untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 lebih lanjut di wilayah Keluarahan Mandan.
• 6 Pasien Covid-19 di Rumah Sehat Sukoharjo Sembuh, Pulang Diantar Ambulance dan Dikawal Polisi
• Rincian Biaya Perpanjangan dan SIM Baru di Satlantas Sukoharjo saat Era New Normal, Simak Syaratnya
Camat Sukoharjo, Havid Danang membenarkan kabar isolasi mandiri sebuah kampung di Kelurahan Mandan yang menggemparkan warga.
Isolasi dilakukan setelah salah seorang warga berinisial P yang meninggal 17 Juni 2020 dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.
Awalnya, almarhum belum diketahui bila dirinya positif Corona dan didiagnosis meninggal lantaran sakit.
Dampaknya, warga satu kampung kini harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari kedepan.
Itu dilakukan supaya menekan mata rantai penularan Covid-19.
• Masih Zona Merah, SMA/SMK di Sukoharjo & Solo Tetap Belajar Online
• Kenang Masa Karantina sebagai Pasien Covid-19, Twindy Rarasati Ungkap Rasa Haru kepada Tenaga Medis
"Memang benar, pasien meninggal dunia kemarin, hasil uji swab menunjukkan hasil positif," kata Havid kepada TribunSolo.com, Kamis (18/6/2020) malam.
"Warga yang satu lingkungan dengan almarhum kini menjalani karantina mandiri 14 hari," jelasnya.
Havid menuturkan pihaknya sampai saat ini masih terus berkoordinasi dengan pemerintah Kelurahan Mandan.
Adapun di sana diperkirakan ada puluhan kepala keluarga (KK).
"Yang jelas satu lingkungan diisolasi mandiri," tuturnya.
Rencananya, warga kampung tersebut akan segera menjalani uji swab, Jumat (19/6/2020). (*)