Berita Karanganyar Terbaru
Ingat Selokan Ikan Viral di Colomadu? Ribuan Ikannya Sempat Diracun, Sekarang Begini Kondisinya
"Itu dulu memang ada sedikit masalah, ada orang yang kurang suka dengan salah satu anggota, sekarang kami sudah solid dan guyup," katanya.
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com,Ilham Oktafian
TRIBUNSOLO.COM,SOLO - Beberapa tahun lalu selokan yang berada di Desa Klodran RT 04 RW 10, Kecamatan Colomadu, Karanganyar menjadi viral dan ramai diberbincangkan sebab ada ribuan ikan hidup di dalamnya.
Kehebohan dari selokan tersebut lantaran warga berhasil mengubah gambaran selokan yang kumuh menjadi lokasi hidup ribuan ikan.
Sayangnya, beberapa waktu lalu ribuan ikan di selokan tersebut mati diduga diracun oleh orang tak dikenal.
• Viral Koin Rp 1.000 Kelapa Sawit Dijual hingga Rp 100 Juta, Begini Kata Bank Indonesia
• Hanya Karena Nganggur saat Pandemi, Pria Ini Nekat Jual Istrinya Seharga Rp 300 Ribu via Twitter
Setelah adanya kejadian tersebut, warga mulai bangkit dan menghidupkan selokan itu lagi untuk hidup ribuan ikan.
Ketua Paguyuban Pokdakan Mina Sri Mulyo, Bambang Agus Warsito mengaku jika gotong royong menjadi kunci kebangkitannya.
"Itu dulu memang ada sedikit masalah, ada orang yang kurang suka dengan salah satu anggota, sekarang kami sudah solid dan guyup," katanya saat ditemui TribunSolo.com Sabtu (20/6/2020).
Kolam ikan yang dikelola 3 kelompok, dengan anggota 35 orang tersebut kini tampak asri seperti semula lagi.
Ribuan ikan, mulai dari jenis nila, kakap, patin maupun mujaer terlihat aktif berenang di selokan yang tampak bening itu.
Kondisi air yang sedang bagus-bagusnya, dikatakan Bambang membuat ribuan ikan tersebut ikut sehat dan aktif.
"Sekarang airnya lagi bagus, kemarin saat hujan pertama kadar asamnya terlalu tinggi dan membuat ikan puasa makan sampai 3 bulan," kata dia.
"Kalau sekarang alhamdulillah sedang bagus bagusnya," imbuh Bambang.
Ditambah ilmu dari berbagai pihak, membuat segala jenis kesulitan dapat diatasi dengan segera.
"Ilmu pembibitan dari PBIAT Janti sangat membantu kami, praktis untuk saat ini tidak ada kendala dalam pembibitan ini," tandasnya. (*)