Virus Corona
Update Corona di Indonesia 22 Juni: Kasus Positif Bertambah 954, Jumlah Pasien Sembuh 18.735
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan hari ini bertambah 954 kasus baru.
TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melaporkan penambahan jumlah pasien positif corona di Indonesia, Senin (22/6/2020)
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan hari ini bertambah 954 kasus baru.
"Covid-19 terkonfirmasi sebanyak 954 orang sehingga menjadi total kasus positif sebanyak 46.845 orang," ujar Achmad Yurianto dalam siaran BNPB, Senin (22/6/2020).
• Tragis, Bayi 40 Hari Meninggal Gara-gara Corona, Ternyata Tertular dari Tamu yang Menggendongnya
• Update Corona Solo 21 Juni 2020 : Pasien Asal Jajar Positif, Jalani Isolasi Mandiri
Selain itu, Achmad Yurianto pun mengatakan bila saat ini ada 18.735 pasien yang suah dinyatakan sembuh dari Covid-19 setelah terjadi penambahan pasien sembuh sebanyak 331 orang.
"Sementara jumlah yang meninggal dunia menjadi 2.500 orang setelah penambahan 345 orang," katanya.
Seperti diketahui, pada Minggu (20/6/2020) kemarin, kasus positif Covid-19 totalnya sebanyak 45.891 kasus.
Sementara, jumlah pasien sudah sembuh menjadi 18.404 orang.
Adapun total pasien meninggal dunia sejumlah 2.465 orang.
Protokol Jaga Jarak Dapat Turunkan Risiko Penularan Covid-19 Hingga 85 Persen
Tim Komunikasi Publik, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Dokter Reisa Broto Asmoro mengatakan berdasarkan hasil penelitian yang diterbitkan jurnal ilmiah Lancet protokol jaga jarak atau physical distancing dapat menurunkan risiko penularan Covid-19 hingga 85 persen.
Dalam jurnal tersebut menurut dokter Reisa disebutkan bahwa jarak yang aman adalah 1 meter dari satu orang dengan orang lain.
"Ini merupakan langkah pencegahan terbaik bisa menurunkan risiko sampai dengan 85 persen," kata Dokter Reisa di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (10/6/2020).
Menurutnya, protokol jaga jarak sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 paling efektif menurunkan transmission rate atau angka penularan.
Terutama, ketika berada di ruang publik, seperti transportasi umum.
Sebagaimana diketahui virus SARS-CoV-2 menular atau ditularkan melalui droplet atau percikan air liur.
Maka dalam hal ini, dokter Reisa juga menyarankan agar masyarakat tetap menggunakan masker saat harus keluar rumah, terutama apabila menggunakan layanan transportasi publik.