Wakapolres Karanganyar Diserang
Kesaksian Tetangga Penyerang Wakapolres Karanganyar : Sempat Menghilang Sejak Akhir Tahun 2019
Pelaku penyerangan Wakapolres Karanganyar Kompol Busroni, Karyono Widodo (46) ternyata baru keluar dari penjara pada Juli 2019 atas kasus terorisme.
Tidak banyak tetangga yang akrab dengan Karyono.
"Yang sering berbincang dengan Karyono ya saya, karena memang rumahnya dekat. Kalau sama orang lain, kalau enggak ditanya ya diam," katanya.
Ia mengatakan, Karyono sempat bekerja sebagai penjaga kolam ikan di dekat rumah. Namun tidak lama karena dia kerap bepergian ke luar pulau.
Didit menambahkan, sejumlah warga berharap agar jenazah Karyono tidak dimakamkan di Madiun, karena saat ini masih masa pandemi Corona.
Ia juga sudah mendapat informasi, jenazah Karyono akan dimakamkan di Jawa Tengah.
"Baru saja saya dapat informasi, jenazahnya akan dimakamkan di Jawa Tengah. Tidak di Madiun," ujarnya.
Rumah Ibu
Tim Densus 88 Mabes Polri dibackup oleh Tim Inafis dan Satreskrim Polres Madiun mendatangi rumah di Perumahan Mojopurno, Kelurahan Munggut, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, pada Minggu (21/6) sore. Rumah tersebut merupakan rumah milik keluarga terduga pelaku penyerangan polisi di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah.
Tim Densus 88 mendatangi rumah di Perumahan Mojopurno untuk mengambil sampel darah dari ibu terduga pelaku, untuk dicocokkan dengan Karyono Widodo.
Kedatangan Tim Densus 88 Mabes Polri untuk mengambil sampel darah ibu terduga pelaku.
Tim Inafis mengambil sampel darah ibu terduga pelaku bernama Pratiwi (74), untuk dicocokkan dengan Karyono Widodo.
"Kami hanya backup saja, yang memiliki kewenangan dari Densus," kata Kapolres Madiun, AKBP Eddwi Kurniyanto.
• Kronologi Mobil Terios Seruduk Mesin Pengisian BBM di SPBU Baron, Pengemudi Sempat Hilang Kendali
• Cerita Seru Iqbaal Ramadhan saat Ungkap Perbedaan Tempuh Pendidikan di Amerika dan Australia
• Jadwal Acara TV Selasa 23 Juni 2020: Saksikan Film Secretly Greatly dan The Police di Trans 7
Sementara itu, adik kandung Karyono Widodo, bernama Rohman, juga membenarkan rumahnya didatangi polisi dan mengambil sampel darah ibunya. Ia mengaku memiliki empat saudara kandung dan satu di antara kakaknya bernama Karyono Widodo.
"Iya, ibu dimintai (sampel darah) oleh tim inafis, untuk mencocokan DNA," kata Rohman.
Ia mengaku sudah lama tidak berkomunikasi dengan kakaknya tersebut. Ia mengaku terakhir bertemu dengan kakaknya itu sekitar akhir tahun 2019.