Dampak Olahraga Pakai Masker Termasuk saat Gowes, Awas Berbahaya bagi Jantung
Peningkatan detak jantung yang berlebihan ini akan paling terasa menonjol saat kita melakukan olahraga yang intens.
Sementara, satu lainnya -mengenakan masker kain jenis yang sama, merasa pusing setelah hanya beberapa menit melakukan aktivitas bertenaga.
Jenis masker
"Ketidaknyamanan semacam itu mungkin dapat diminimalkan dengan pilihan masker yang tepat dan pas," kata Christa Janse van Rensburg, Profesor ilmu olahraga di Universitas Pretoria di Afrika Selatan.
Dia menulis pendapatnya tentang penggunaan masker dalam berolahraga bersama mahasiswa pascasarjana-nya, Jessica Hamuy Blanco.
"Hindari material kertas dan masker bedah untuk berolahraga," kata dia.
Sebab, material semacam itu akan lebih cepat basah terkena keringat, dan saat dipakai menjadi filter pernafasan, fungsinya akan berkurang.
Janse mengatakan, kemampuan masker untuk memblokade kuman akan menurun saat dalam keadaan basah.
Selain itu, masker kain katun juga mudah lembap. Masker kain yang terbuat dari bahan bernapas atau sintetis yang seharusnya bisa mengurangi penumpukan kelembapan.
"Namun, pilihlah model yang memiliki dua lapis kain atau kurang,” kata dia.
Hal ini penting untuk menghindari overheating di wajah, dan potensi kain menghambat pernapasan.
Lalu, beberapa olahraga mungkin lebih nyaman menggunakan buff, untuk dijadikan sebagai masker.
Masker yang sebenarnya adalah kain pelindung leher itu, bisa ditarik ke atas untuk menutupi hidung dan mulut, namun tetap membuat bagian bawah dagu terbuka.
Kondisi tersebut bisa menambah asupan udara yang dibutuhkan ketika beraktivitas fisik.
“Buff bisa baik dari sudut pandang kenyamanan,” kata Prof van Rensburg.
“Tetapi mungkin dalam soal pengendalian infeksi yang kurang efektif," sambung dia.